Agar lebih kondusif, ada baiknya satu kelas tidak lebih terdiri dari enam orang anak.
“Ukuran anak yang sudah mengerti adalah ketika bisa menjelaskan kembali cara penyelesaian suatu soal. Jadi yang perlu dilakukan orang tua sepulang anaknya les adalah menanyakan apa saja yang sudah diajarkan,” katanya.
Cially menyarankan bagi orang tua ataupun guru yang menghadapi anak cenderung sulit diatur dan semaunya sendiri adalah dengan tidak memarahinya, bahkan sampai menggebrak meja. Metode seperti itu tidak akan pernah efektif dan dikhawatirkan akan berdampak pada hilangnya minat anak untuk belajar.
“Kasih pengertian ke anak, dia ke tempat kursus mau apa. Kalau hanya untuk main lebih baik pulang. Anak-anak masih bisa diberi pengertian kok. Guru boleh tegas tapi jangan galak,” ujarnya.
Setelah belajar di kelas, anak-anak perlu diberikan PR sebagai media latihan sehingga tidak lupa dengan materi yang sudah diajarkan. Tentu, matematika bukan satu-satunya faktor utama dalam kesuksesan anak meraih masa depan, pendalaman terhadap materi pelajaran lainnya patut menjadi perhatian orang tua masa kini, pelajaran bahasa asing misalnya.
Editor : Roni Rumahorbo
Sumber : Bisnis.com