LINGGA – Bupati Lingga, Alias Wello mengaku kecewa atas kecilnya alokasi anggaran yang diberikan Pemerintah Provinsi Kepri untuk Kabupaten Lingga, terutama untuk pembangunan insfrastruktur.
Pria yang akrab disapa Awe ini mengancam untuk menolak semua plafon pagu anggaran dari Pemprov Kepri untuk Kabupaten Lingga.
“Hari ini sudah saya perintahkan Kadis PU Lingga untuk menggugat masalah alokasi anggaran yang diberikan untuk Lingga yang terlalu kecil. Kalau perlu kita tolak semua plafon pagu anggaran dari Provinsi tersebut, silakan walk out dari forum pembahasan,” tegas Bupati Lingga, Rabu (14/2/2018).
Ia mengungkapkan bahwa alokasi anggaran yang diberikan Pemprov Kepri untuk Lingga hanya Rp 16 Miliar pada tahun ini.
“Ini sangat kecil untuk memback up kegiatan perekonomian yang berbasis pada empat sektor prioritas unggulan daerah yang nantinya akan mengharumkan nama Provinsi Kepri di pentas Nasional sebagai penguatan kedaulatan pangan bagi kawasan perbatasan,” ujarnya.
Dia menilai, saatnya sekarang Kabupaten Lingga menunjukkan sikap penolakan terhadap alokasi-alokasi anggaran dari provinsi yang tidak mencerminkan azas berkeadilan, pemihakan bagi pertumbuhan ekonomi wilayah yang setara dan proporsional.
“Bagaimana kita mau memacu percepatan pertumbuhan wilayah dan mengundang investor ke Lingga, sementara tidak didukung oleh insfrastruktur yang memadai,”tandasnya. ]
Sementara itu, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar juga mengaku kecewa dengan apa yang diberikan Pemprov Kepri kepada Pemerintah kabupaten Lingga.
“Yang jelas, kabupaten lingga kecewa, komitmen kita sudah ditunjukkan oleh PU Lingga untuk menyampaikan suaranya,” ujar Nizar.
Diketahui, untuk pembangunan insfrastruktur dari Pemprov Kepri tahun 2018 ini, Kabupaten Lingga hanya mendapatkan perbaikan 1 Km untuk jalan Lintas Timur Pulau Lingga.
“Padahal, jalan tersebut mengalami rusak berat sepanjang 11 Km dan menjadi kewenangan Pemprov Kepri. Bahkan, kawasan tersebut juga ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pertanian (KSP) Provinsi Kepri Namun, perhatian Pemprov untuk Lingga seolah tidak ada,” ujar Nizar.
Penulis : Ruslan
Editor : Rudiarjo Pangaribuan