Antara NU, Gus Dur dan Imlek

Presiden Jokowi menghadiri rangkaian kegiatan “Menuju satu abad Nahdlatul Ulama (NU)” yang bertepatan dengan tahun baru Imlek. NU dan Imlek telah menjadi bagian dari sejarah Indonesia.

SOLO, JAWA TENGAH — Nahdlatul Ulama (NU), Minggu (22/1), menggelar kegiatan jalan sehat yang merupakan bagian dari rangkaian acara “Menuju Satu Abad NU” di Solo. Di hadapan lebih dari 25 ribu warga Nahdliyin, Ketua Umum PB NU Yahya Staquf mengatakan NU akan selalu merawat keragaman dan menjaga Indonesia. Secara khusus ia juga menyampaikan selamat tahun baru Imlek, yang perayaan puncaknya bersamaan dengan peringatan satu abad NU itu.

“Kita tidak akan pernah jauh untuk bersama pemimpin-pemimpin kita, merawat Indonesia, menjaga Indonesia, menjaga keselamatan bangsa dan negara. Insya Allah dan barokah sebagaimana diamanatkan dari para pendiri NU, selama 100 tahun ini hingga ke depan kita akan menjemput masa depan yang lebih mulia. Tak lupa, saya mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada saudara-saudara kita dari keturunan Tionghoa. Gong Xi Fa Cai,” ujar Yahya saat memberikan sambutan di Solo, Minggu (22/1).

NU Jadi Bagian Sejarah Masyarakat Tionghoa di Indonesia

Abdurrahman Wahid – yang akrab disapa Gus Dur – dan pernah menjadi ketua umum PBNU selama tiga periode itu, ketika menjadi presiden menghapus regulasi yang bersifat diskriminatif terhadap warga Tionghoa di Indonesia. Antara lain Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China, yang berlaku pada era Order Baru 1968-1999.

Melalui Keppres Nomor 6 Tahun 2006 Gus Dur mencabut larangan perayaan tahun baru Imlek, pernak pernik Tionghoa, seperti barongsai dan liong, hingga penggunaan nama Tionghoa. Agama Konghucu pun diakui sebagai agama ke-6 di Indonesia dan masyarakat Tionghoa membaur dengan leluasa dalam kebhinekaan.

Presiden Jokowi yang ikut menghadiri jalan sehat rangkaian acara menuju satu abad NU di Solo, Minggu (22/1) menyatakan kontribusi NU bagi Indonesia tak diragukan lagi.

“Saya apresiasi kegiatan ini dalam rangka Hari Lahir Satu Abad NU. Semua sudah tahu bagaimana kontribusi NU untuk Indonesia, tidak perlu saya sebutkan ya karena banyak sekali dan semua pasti sudah tahu itu,” jelas Jokowi kepada wartawan usai mengikuti jalan sehat di Puro Mangkunegaran Solo.

Presiden Gus Dur dan Tionghoa

Sikap Gus Dur mencabut aturan diskriminasi pemerintah Orde Baru pada masyarakat Tionghoa diapresiasi luas, terutama oleh masyarakat Tionghoa. Kawasan Pecinan di Kota Semarang, Jawa Tengah, memiliki altar yang di dalamnya terdapat nama presiden Indonesia keempat itu. Di dalam ruangan ada tempat sinci atau papan arwah dengan nama Gus Dur sebagai bentuk penghormatan kalangan Tionghoa kepada Gus Dur.

Saat Imlek ini – dan juga saat haul Gus Dur – banyak warga Tionghoa yang ikut mendoakan Gus Dur sebagai wujud penghormatan mereka.

Lukisan berwajah Gus Dur juga tampak di kawasan Pecinan Sudiroprajan Solo. Gambar wajah Gus Dur itu disertai kutipan “tidak penting agama atau sukumu. Kamu bisa berbuat baik untuk mereka semua orang maka orang tidak akan pernah tanya agamamu.”

Tionghoa Bagian Sejarah Indonesia

Banyak tokoh Tionghoa yang ikut andil dalam sejarah nasional. Salah satunya, Yap Tjwan Bing, seorang politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Ia aktif berkontribusi di masa kemerdekaan dengan menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Karier politik Yap berlanjut sebagai anggota legislatif hingga 1954. Yap kelahiran Solo itu satu-satunya keturunan Tionghoa-Indonesia dalam PPKI.

Pemerintah Kota Solo sejak tahun 2008, ketika Jokowi menjabat sebagai wali kota, menamakan salah satu jalan di Solo menjadi “Jalan Yap Tjwan Bing.”

Tak hanya itu, perayaan Imlek maupun kawasan Pecinan menjadi salah satu ikon baru pariwisata di berbagai daerah di Indonesia./VOA

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

1 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

2 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

3 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

10 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

10 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

10 jam ago

This website uses cookies.