JAKARTA-Anterin jadi penantang baru Grab dan Gojek dalam bisnis ojek online dan transportasi online di tanah air. Anterin masuk pasar ini dengan mengusung konsep yang berbeda dengan aplikator pemain besar. Lalu, berapa penghasilan Anterin?
Pendiri dan CEO Anterin Imron Hamzah mengatakan Anterin menggunakan konsep marketplace. Artinya Anterin bertindak sebagai platform yang mempertemukan driver dan penumpang.
“Dengan konsep marketplace kami membebaskan [driver] tentukan harga sendiri dan penumpang memilih driver sesuai referensinya,” ujarnya, Senin (30/9/2019).
Imron menambahkan meski harga ditentukan sendiri oleh driver, harga yang ditawarkan Anterin berada dititik equilibrium, tidak lebih mahal dan tidak lebih murah.
Dalam konsep marketplace ini, Imron mengatakan sistem yang digunakan berlangganan bukan komisi seperti yang pada Grab dan Gojek. Driver diberikan biaya langganan sebesar Rp 150 ribu per bulan. Bentuknya etoken yang harus diaktifkan oleh driver.
“Nantinya 100% penghasilan dari order milik driver. Mereka bisa atur sendiri targetnya. Di sela pagi atau sore mereka bisa beraktivitas,” jelas Imron.
Grab dan Gojek sendiri menggunakan skema komisi. Setiap orderan yang didapatkan driver dari aplikasi akan dipotong 20% buat Grab dan Gojek. Adapun bonus tambahan bila melakukan beberapa kali pengantaran.
Manajemen Anterin mengklaim tidak melakukan promosi terhadap layanan. Driver yang melakukan promosi sedangkan perusahaan platform fokus pada inovasi. Anterin menargetkan bisa balik modal (break event point) dalam tiga tahun.
Artikel ini disadur dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190930141411-37-103170/bersaing-vs-grab-gojek-berapa-penghasilan-anterin