Categories: HUKRIM

Aristo : Penafsiran Hukum JPU Berbahaya bagi Jurnalis

Sidang Kasus Dua Warga Negara Inggris di PN Batam

BATAM – swarakepri.com : Aristo Pangaribuan selaku Penasehat Hukum Neil Richard George Bonner(32) dan Rebecca Bernadette Margaret Prosser(31) mengatakan bahwa penafsiran hukum dari Jaksa Penuntut Umum(JPU) berbahaya bagi profesi jurnalis.

“Pembelaan kami bukan semata-mata untuk kepentingan kedua terdakwa, tapi untuk kepentingan hukum kedepan karena kami anggap penafsiran hukum dari penuntut umum akan membahayakan bagi profesi jurnalis,”ujar Aristo saat menanggapi replik dari JPU secara lisan, Senin(26/10/2015) di Pengadilan Negeri Batam.

Terkait jawaban JPU yang mengatakan nota pembelaan terdakwa tidak berdasar hukum yang kuat, Aristo menegaskan hal tersebut dikarenakan JPU tidak mendefinisikan kaidah-kaidah film dokumenter didalam hukum Indonesia.

“Karena tidak di definisikan, JPU pasti akan kesulitan untuk menemukan dan membuktikannya karena dalam dakwaan tidak dikutip UU Pers yang menjelaskan kaidah hukum tentang Jurnalistik,” jelasnya.

Ia mengatakan dalam UU Pers dijelaskan bahwa kegiatan jurnalistik adalah kegiatan yang memiliki beberapa perbuatan yang berlanjut yaitu mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi yang akan dimuat di media penyiaran.

“Unsur-unsur dalam pasal ini adalah akumulatif yang harus dipenuhi rangkaian-rangkaiannya,” tegasnya.

Aristo juga mengatakan bahwa persidangan juga sudah mendengar saksi ahli dari Dewan Pers yang menjelaskan unsur-unsur tersebut. “Dalam dakwaannya JPU tidak menyebutkan hal-hal tersebut,” ujarnya.

Aristo juga menanggapi jawaban JPU yang menyebutkan tidak fokus dengan jurnalistik.

“Bagaimana mungkin JPU tidak fokus ke jurnalistik padahal harus membuktikan kegiatan penyalahgunaan izin tinggal dari terdakwa? Artinya harus dijelaskan kegiatan apa yang dilakukan sehingga JPU bisa menilai terdakwa melanggar hukum Indonesia,” jelasnya.

Ia mengatakan penafsiran hukum dari JPU yang sangat abu-abu tersebut berbahaya bagi Jurnalis.

“Jurnalis yang sedang berlibur di Indonesia dengan membawa perlengkapan kamera untuk dokumentasi pribadi bisa ditangkap juga. Akan banyak orang yang dikriminalisasi oleh penafsiran tersebut,” ujarnya.

Aristo juga menolak jawaban JPU yang menyebutkan kedua terdakwa sebagai pelaku utama dalam kasus ini karena kombinasi perbuatan mereka memenuhi semua unsur.

“Dalam dakwaan disebut saksi-saksi yang terlibat tindak pidana, tapi JPU tidak bisa menunjukkan pelaku utama. Seolah-olah pelaku utama yang memenuhi unsur tidak bisa ditemukan. Kedua terdakwa dibawa ke persidangan tanpa menyebutkan pelaku utama,” terangnya.

Pada bagian akhir duplik yang disampaikan secara lisan tersebut, Aristo memohon kepada Majelis Hakim juga mempertimbangkan alasan kemanusiaan dalam kasus ini.

“Kami tetap pada nota pembelaan. Kami mohon dengan sangat Majelis Hakim membebaskan terdakwa dari tuntutan hukum,” pungkasnya.

Seusai mendengarkan duplik dari penasehat hukum terdakwa, Ketua Majelis Hakim, Wahyu Prasetyo Wibowo, didampingi Budiman Sitorus dan Juli Handayani selaku Hakim Anggota menunda sidang hingga seminggu kedepan untuk mendengarkan putusan Majelis Hakim.

“Pemeriksaan sudah selesai, Majelis Hakim akan bermusyawarah mengambil putusan. Sidang ditunda hingga hari Selasa tanggal 3 November 2015,” kata Prasetyo. (red/rudi)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

2 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

3 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

4 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

10 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

11 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

11 jam ago

This website uses cookies.