LINGGA – Jembatan yang berada di Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga nyaris ambruk akibat angin ribut disertai arus yang sangat kuat dan hujan deras pada malam Rabu (30/10/18).
Jembatan yang dinamai jembatan Merah Putih dan memiliki panjang 130 Meter dan lebar 2,5 Meter ini kondisnya kini sudah melengkung dan hampir mau roboh. Tongkat dan kayu gelegarnya patah karena dihantam arus dan angin yang kuat.
Buyung(35), salah seorang warga mengatakan bahwa jembatan tersebut merupakan satu-satunya jembatan penyeberangan bagi warga setempat.
“Selama ini kami(warga Tanjung Irat) bersusah payah untuk membangun jembatan ini, sekarang malah sudah seperti ini,” ujarnya pada Kamis(1/11/2018).
Menurut Buyung, jembatan penyeberangan tersebut dibangun melalui gotong royong masyarakat pada tahun 2013 lalu.
“Setelah jembatan dibangun, pekonomian jauh lebih baik dari yang dulunya,. Jembatan ini jalan satu-satunya untuk mempermudah masyarakat mencari nafkah sehari-hari,” jelasnya.
Iswadi, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanjung Irat mengaku telah melakukan inisiatif untuk memperbaiki jembatan tersebut dengan meminta bantuan dari Perusahan Tambang pasir PT. Citra Semarak Sejati (CSS) yang beroperasi di Desa Tanjung Irat.
“Kami menghimbau kepada masyarakat dan pemeritah desa untuk berantisipasi dan kerja sama untuk bergotong royong untuk memperbaiki jembatan tersebut,” ucapnya.
Penulis : Ruslan
Editor : Rudiarjo Pangaribuan