BATAM – Lembaga Penelitian Centros Public Service mengadakan forum diskusi bersama dengan semua stakeholder terkait rencana penyesuaian Tarif Dasar Listrik (TDL) yang akan dilakukan oleh PT Bright PLN Batam,Selasa (11/10/2016) siang.
Ketua tim peneliti Centros Budi Heriyadi mengatakan, acara yang sudah digelar selama 8 episode tersebut membahas tentang pelayanan masyarakat di wilayah Kepri.
“Untuk saat ini PLN, terkait tarif dan pelayanannya, ke depannya bandara, jalan raya, air minum, rumah sakit dan lainnya,” ujarnya kepada Swarakepri.com di Batam Center.
Menurutnya, dengan konsep Centros “coffee morning networking”, diskusi tersebut akan terkesan lebih santai namun tetap fokus dan serius.
“Kalau dibuat seperti seminar akan ada jarak antara narasumber dengan yang hadir, hanya satu arah saja,” tegasnya.
Ia berharap, forum diskusi independen tersebut bisa berkesinambungan, sehingga menjadi wadah aspirasi seluruh masyarakat Kepri.
“Makin dekat, makin enak membangun Batam khususnya, dan Kepri tentunya,” jelasnya.
Sekretaris Perusahaan PT Bright PLN Batam Agus Subekti mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kebijakan penyesuaian TDL kepada Gubernur Kepri.
“kita hanya sebagai operator, kita pasrahkan sepenuhnya kepada regulator,” ucapnya seusai acara forum diskusi di Batam Center.
Kata dia, dalam ajang forum diskusi tersebut, dirinya tidak menyebut besaran Tarif Dasar Listrik (TDL) Kota Batam.
“Karena itu domain dari regulator, karena TDL nasional sudah sekitar Rp 1500/kwh untuk sekmen rumah tangga, sedangkan di Batam masih sekitar Rp 950/kwh,” jelasnya.
Menurutnya, Kota Batam TDL terendah di bandingkan dengan daerah-daerah seluruh Indonesia, terutama di negara-negara Asean.
“Dibandingkan kota lain, seperti Tanjung Pinang dan Belakang Padang kita jauh lebih murah,” tandasnya.
Ditanya apakah hal tersebut menjadi acuan PT Bright PLN Batam melakukan penyesuaian TDL untuk saat ini, dengan tegas dia menjawabnya.
“Kami menginginkan seperti itu, tapi terserah diatur seperti apa nanti,” jelasnya.
Dikatakan, ada 3 indikator yang mempengaruhi rencanya penyesuaian TDL. Kota Batam diantaranya nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing, kebutuhan akan energi pendukung dan inflasi.
“Semua serba terbuka, untuk referensi kurs dollar ada di BI, energi primer ada di PGN dan Pertamina sebagai penyedia jasa, serta inflasi ada BPS.go.id,” tambahnya.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri Irwansyah mengaku kedatangan dirinya dalam acara tersebut hanya untuk memenuhi undangan dari panitia penyelenggara.
“Sebagai dewan saya mewakili, dan saya diminta untuk mewakili dari Komisi III DPRD Kepri,” ucapnya kepada Swarakepri.com usai acara.
Dalam acara forum diskusi antara Centros Public Service dan Bright PLN Batam turut dihadiri oleh anggota DPRD Kota Batam, Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk, beberapa anggota dari LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), LSM Garda Andalas Bersatu (GAB), LSM Ikatan Pemuda Karya (IPK), BP Batam, KNPI dan beberapa orang BEM UNRIKA dan ATB Batam.
KSATRIA NARENDRA
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…
Jakarta, 20 November 2024 - BINUS UNIVERSITY, sebagai Perguruan Tinggi Indonesia berkelas dunia mengucapkan terima…
BATAM - Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi mengajak seluruh elemen…
Dogecoin (DOGE), koin meme paling populer, saat ini diperdagangkan di bawah $1. Namun, sejumlah analis…
This website uses cookies.