Disinggung soal biaya operasional pengamanan barang bukti tersebut, Bambang Trijanto mengatakan menggunakan anggaran dari Bakamla.
“Untuk anak-anak(personel Bakamla) yang jaga itu kan perlu makan dan sebagainya, sementara kita menggunakan anggaran dari Bakamla sendiri nanti akan diganti oleh Negara, itu bisa jadi nanti lewat KLHK,” kata dia.
“Jadi, satu pintu nanti itu diganti sudah berapa lama kita di tempat kan di situ, sudah berapa lama kita jaga dan bukan di atas kapal saja kita jaga tapi pakai speed boat cepat juga,” sambungnya.
Ia menyebut, selama sebelas bulan melakukan pengamanan sudah menghabiskan anggaran berkisar Rp100 juta lebih menyangkut operasional personel dan bahan bakar armada Bakamla RI.
Bambang juga menepis isu yang mengatakan pihak OMS(pemilik kapal memberikan anggaran untuk Bakamla dalam pengamanan barang bukti.
“Kalau kita terima anggarannya pasti kita memihak nanti jadinya. Tidak netral jatuhnya kan? saya pastikan seribu persen saya tidak ada hubungan dengan owner dan dengan si pemilik barang itu,” tegasnya./Shafix
Pingback: Surati PN Batam, OMS Minta Hakim Kembalikan Kapal MT Arman 114 dan Kargo – SWARAKEPRI.COM
Pingback: Imigrasi Batam Deportasi 6 Kru Kapal MT Arman 114 asal Suriah – SWARAKEPRI.COM