BATAM – Kota Batam saat ini menjadi satu-satunya pintu masuk pemulangan Pekerja Migran Indonesia(PMI) dari Semenanjung Malaka ke Indonesia.
Hal tersebut membuat Pemprov Kepri, Pemko Batam dan jajaran Forkopinda harus bekerja keras untuk memfasilitasi pemulangan ribuan PMI ini.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian ketika seusai melakukan pemantauan pemulangan PMI dari Malaysia di Pelabuhan Internasional Batam Centre mengaku bahwa sebelumnya, terdapat 3 pintu pemulangan PMI dari Semenanjung Malaka.
“Kalau dari Semenanjung Malaka itu sebelumnya kan ada 3 pintu, yakni di Tanjung Balai Asahan, Dumai dan Kota Batam, tapi karena lokasi karantina di dua daerah itu sudah penuh, saat ini pintu masuk pemulangan PMI hanya dari Kota Batam,” kata Tito, Sabtu (8/5/2021).
Kata Tito, hal tersebut jelas membuat Pemprov Kepri dan Pemko Batam akan menanggung beban berat dalam pemulangan ribuan PMI dari Semenanjung Malaka ini.
“Otomotasi beban jadi cukup tinggi, oleh karena bapak Presiden (Joko Widodo) sudah berkordinasi melalui Panglima TNI, ini perlu penanganan khusus PMI. Makanya penanganan dikomandoi oleh rekan-rekan TNI. naik Pangdam maupun Danrem,” ungkapnya.
Untuk pembiayaan pemulangan PMI ini sendiri, Tito mengungkapkan bahwa biaya diserap dari APBD dan APBN, anggaran APBN melalui BNPB RI.
“Maka dari itu, untuk segala kekurangan Ketua Satgas harus terus berkordinasi dengan BNPB agar cepat terselesaikan. Saya besok juga akan sampaikan hal ini ke pak Doni (Kepala BNPB RI) agar segalanya berjalan lancar,” tutupnya./GAS