BATAM – Beredar kabar melalui broadcast pesan suara di grup WhatsApp warga Rempang bahwa sekitar empat puluh orang yang diduga perwakilan dari PT MEG memasuki area hutan di sekitar Kampung Monggak, Pulau Rempang untuk melakukan pemasangan patok tata batas wilayah.
Broadcast yang beredar sekitar pukul 20.00 WIB, Senin 4 September 2023 tersebut membuat masyarakat panik dan bersiap siaga berjaga di simpang masuk kampung Monggak, Simpang masuk kampung Sembulang, Simpang masuk Sei Buluh dan kampung-kampung lainnya.
Berdasarkan pantauan SwaraKepri di lokasi pada pukul 21.30 WIB, ratusan masyarakat tampak siap siaga di simpang masuk kampung Monggak menunggu puluhan orang yang diduga perwakilan PT MEG keluar dari area hutan.
Salah satu warga kepada SwaraKepri mengatakan, hal-hal yang dilakukan oleh puluhan orang tersebut diduga sengaja dilakukan untuk membuat masyarakat terpecah-pecah.
“Entah apa yang akan dilakukan mereka (Perwakilan PT MEG), serta tujuan mereka malam-malam begini. Sepertinya ingin memancing emosi kami dan membuat kami tidak tenang,” ujar seorang ibu rumah tangga yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Kata dia, tindakan yang dilakukan oleh puluhan orang yang diduga perwakilan PT MEG ini membuat warga tidak tenang, karena sudah malam hari masuk tanpa izin ke wilayah kampung mereka.
“Berdasarkan informasi dari kawan-kawan, puluhan orang tersebut setelah tidak diperbolehkan masuk ke Sei Buluh, mereka tidak langsung pulang. Tapi menunggu hari sampai gelap di simpang rest area Galang rumah makan Rezeki. Mereka itu tidak menggunakan lori (Mobil Truck). Tapi, menggunakan sepeda motor, satu motor masing-masing berpasangan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, ratusan warga ini masih menunggu di setiap simpang kampung, ada juga beberapa warga lainnya yang pergi ke dalam hutan untuk melakukan pengecekan./Shafix
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
