BATAM – Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau menggelar pertemuan tahunan untuk menyampaikan perkembangan terkini perekonomian Nasional maupun Regional, Rabu(14/12/2016).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan saat ini perekonomian nasional dan regional mengalami tren penurunan. Sejauh ini perekonomian nasional melambat di angka 5,20 persen year on year (yoy) disusul perekonomian Kepri diangka 4,64 persen year on year (yoy). Pertumbuhan terendah dari lima periode sebelumnya.
“Perekonomikan kepri hanya tumbuh 4,64 persen yoy, melemah dibanding triwulan sebelumnya sebesar 5,50 persen, pertumbuhan ini yang terendah di banding sebelumya,” jelasnya.
Untuk Kepri, rendahnya realisasi investasi swasta menjadi pemicu melemahya ekonomi Kepri. Selain itu aktivitas eksport dan import mengalami tekanan dan perlambatan yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang belum stabil dan harga migas yang masih rendah.
Disisi sektoral, pertumbuhan ekonomi di sektor konstruksi dan perdagangan masih dalam level optimis dan penguatan yang mengacu pada realisasi belanja modal dan infrastruktur serta meningkatnya wisatawan domestik dan mancanegara.
Dari perlambatan ekonomi tersebut, Gusti berharap ada sinergi untuk meningkatkan daya saing guna memperkuat resilensi dan membangkitkan ekonomi kepulauan riau.
Diantaranya mendukung daya saing industri, pengembangaan kemaritiman, pengembangan SDM (sumber daya manusia) di era MEA (masyarakat ekonomi asia), pengembangan Pariwisata dan optimalisasin Bank Indonesia di daerah.
Tatang Hidayat