BATAM – swarakepri.com : Direktur Pemukiman dan Agribisnis Badan Pengusahaan(BP) Batam, Tato Wahyu menegaskan bangunan kios yang disewakan kepada pedagang yang ada diatas lahan penghijauan atau buffer zone didepan SP Plaza, Batu Aji adalah bangunan liar atau illegal.
“Itu bangunan liar, BP Batam tidak pernah memberikan izin apapun di lahan buffer zone didepan SP Plaza,” ujar Tato sore ini, Kamis(29/1/2015) lewat sambungan telepon.
Tato kembali menegaskan bahwa pemanfaatan lahan di atas buffer zone hanya boleh dipergunakan untuk taman. Keberadaan bangunan sama sekali tidak diperbolehkan.
“Tidak boleh ada bangunan berdiri diatas buffer zone,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya lahan penghijauan atau Buffer Zone didepan SP Plaza yang beralamat di Jalan R Soeprapto, Batu Aji Batam disulap menjadi ladang bisnis oleh pemilik SP Plaza sebagai ladang bisnis. Pengelola SP Plaza membangun kios-kios liar diatas Buffer Zone dan menyewakannya kepada para pedagang dengan tarif yang mahal.
Ayu, salah seorang pedangan yang menyewa salah satu kios didepan SP Plaza mengaku para pedagang membayar tarif sewa kios dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta. Uang sewa kios tersebut diserahkan langsung di kantor pengelola SP Plaza.
“Setiap bulan uang sewa kami bayarkan kepada pengelola SP Plaza bernama Gn(inisial,red),” ujarnya, Senin(26/1/2015). (red/AMOK)
PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…
Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…
BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…
This website uses cookies.