Senada Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan langkah BP Batam tersebut selain ingin membangun komunikasi intens dengan perusahaan juga untuk menjamin terbukanya lapangan kerja di Batam.
Diketahui, Batam masih menjadi magnet bagi pencari kerja dari seluruh daerah di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Batam, jumlah pencari kerja saat ini mencapai 22 ribu orang di Batam.
“Sudah seharusnya persoalan tenaga kerja ini menjadi tanggung jawab yang harus di atasi bersama,” kata Ariastuty, Minggu, (13/11).
Oleh karena itu, Ariastuty sempat menyayangkan kepada oknum wakil rakyat yang menyambangi kantornya tempo hari dinilai kurang bijak menyikapi persoalan tenaga kerja di Batam.
“Seharusnya seorang wakil rakyat menawarkan dan mencari solusi untuk kepentingan masyarakat, bukan create pernyataan kontroversi di media,” ucap Ariastuty.
Ariastuty kembali menekankan BP Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah selama ini selalu berupaya memberikan pelayanan dan kemudahan khususnya bagi perusahaan dan pelaku usaha untuk menanamkan modal dan perluasan usahanya di Batam.
“Tugas utama BP Batam adalah untuk menarik investasi dan bagaimana memberikan kemudahan perizinan usaha bagi perusahaan yang berinvestasi,” pungkas Ariastuty.
Sebelumnya Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi di Batam Penanaman Modal Asing (PMA) dan (Penanaman Modal Dalam Negeri) PMDN di Batam sepanjang Januari-Juni 2022 atau semester I tahun 2022 mencapai Rp 6,175 triliun dengan 1.529 proyek.
Secara komulatif realisasi investasi Semester I PMA di Batam sebesar 82,86 persen yang mencapai Rp 5,116 triliun dengan 696 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi semester I PMA di Kepri sebesar 6,462 triliun. Praktis, dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar dengan 79,16 persen dari realisasi investasi PMA di Kepri./Humas BP Batam