Sebelumnya, pada Juli 2021 lalu juga telah dilakukan penandatanganan awal atau Heads of Agreement kerja sama pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam antara BP Batam dan Konsorsium AP I – IIAC – WIKA.
Konsesi dilaksanakan dalam waktu 25 tahun dengan ruang lingkup meliputi renovasi, pengelolaan dan pemeliharaan terminal penumpang, eksisting pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan terminal penumpang baru (terminal 2) dan pembangunan, pengelolaan, dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat lainnya, infrastruktur sisi udara, dan pengelolaan terminal kargo baru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, dalam sambutannya mengatakan PKS ini menandakan era baru dalam percepatan pengembangan Bandara Hang Nadim yang kemudian akan menunjang perkembangan Batam Bintan Karimun hingga regional baik di Indonesia dan global dengan pasar Asia hingga Amerika.
KPBU Batam dengan investasi 6,9 triliun dan kerjasama 25 tahun yang diharapkan dapat memberikan langsung multiplier effect secara pendapatan dan jangka panjang bagi pergerakan penumpang dan kargo.
Peluang ini membuka lalu lintas penerbangan domestik dan internasional melalui pasar Korea Selatan, Tiongkok, Bangkok dan negara sekitar.
Termasuk mendukung perjalanan Haji Umroh serta mendorong Batam sebagai Logistic Aerocity dan dapat menurunkan biaya logistik sehingga lebih kompetitif.
Hal tersebut didukung kuat oleh peran IIAC (Incheon International Airport Corporation) dalam pengembangan Bandara Hang Nadim Batam.
Hal ini semakin menguatkan optimisme bahwa kolaborasi baru ini akan melesatkan Batam menjadi hub baru yang akan meningkatkan pasar industri aviasi Indonesia.
