INDEF: Risiko Kemiskinan Akan Meningkat
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengkhawatirkan inflasi inti yang cukup tinggi yang mencapai 3,04 persen secara tahunan. Belum lagi harga sejumlah komoditas yang masih bergejolak terus menjadi faktor penyumbang inflasi.
Dengan kondisi ini, menurutnya, besar kemungkinan jumlah masyarakat yang akan masuk dalam kategori miskin semakin tinggi pada kuartal kedua tahun ini.
BPS: Inflasi Agustus 2022 Capai 4,69 Persen, Pemerintah harus Awasi Harga Bensin
“Kalau makanan sudah mulai meningkat lebih tajam, risiko terhadap garis kemiskinan akan semakin tinggi. Saya curiga kuartal (kedua) akan lebih sulit membaik,” jelasnya kepada VOA, pada Kamis (1/9).
Tauhid juga khawatir kenaikan harga BBM akan meningkatkan besaran inflasi hingga 6-7 persen. Karena itu, ia menyarankan pemerintah agar tidak menaikkan harga BBM terlalu tinggi yang dapat menambah beban hidup masyarakat.
Ia menyarankan, kenaikan harga BBM dapat berkisar di angka 5 persen yang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia./VOA