Bupati Karimun Ultimatum Pemilik Kios BBM Ilegal

Bentuk Tim Gabungan Monitoring BBM

KARIMUN – swarakepri.com : Bupati Karimun Nurdin Basirun langsung bergerak cepat dengan membentuk Tim Gabungan Monitoring Bahan Bakar Minyak(BBM) setelah menyampaikan ultimatum kepada pemilik kios BBM yang tidak memiliki ijin(illegal) agar segera membongkar kiosnya.

Dalam rapat koordinasi dengan beberapa intansi vertikal yang tergabung dalam Tim Gabungan Monitoring BBM yang digelar Selasa(19/8//2014), langkah yang ditempuh adalah dengan memberikan surat peringatan kepada pemilik kios BBM illegal yang ada di empat Kecamatan di Karimun.

Dalam surat tersebut ditegaskan agar para pengecer BBM menghentikan aktifitasnya dalam melakukan jual-beli BBM dalam bentuk apapun dan pemilik kios diminta dengan suka-rela melakukan pembongkaran sendiri atas bangunan kios mereka.

Tim monitoring BBM dipecah menjadi empat sesuai dengan jumlah kecamatan di Pulau Karimun dan mereka menyebar dengan membagi-baikan surat yang berisikan perigatan terakhir ditandatangani Bupati Karimun Nurdin Basirun. Kemudian mereka bergerak sesuai dengan wilayah yang telah ditetapkan. Yang isi penegasannya adalah, para pengecer minyak ilegal agar menghentikan aktifitas jual-beli mereka dan segera membongkar lapak jualan yang tidak memiliki izin dalam batas waktu tiga kali 24 jam.

“Jika setelah tiga hari surat peringatan terakhir ini diberikan, dan ternyata masih terdapat kios kios BBM ilegal yang belum dibongkar oleh pemiliknya, maka tim monitoring akan menindak tegas dengan melakukan pembongkaran dan penyitaan terhadap seluruh aset kios,” ungkap Ketua Tim Monitoring BBM Pemkab Karimun, Arnadi Supaat.

Selain itu, juga diingatkan jika masih ada yang berjualan minyak secara ilegal atau tidak memiliki izin maka akan ditindak dengan undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi, dengan ancaman kurungan serta denda.

Menurutnya, tindakan tegas dari pemerintah daerah ini diambil karena aksi oknum yang menjual BBM sudah sangat meresahkan masyarakat. Karena ketika BBM yang mereka peroleh dari mengisi di SPBU lebih dari satu kali setiap hari, lalu dijual kepada masyarakat dengan harga tinggi. (red/HK)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

2 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

2 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

2 hari ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

3 hari ago

Mahasiswa Fashion Program BINUS UNIVERSITY Lakukan Immersion Trip ke Pekalongan: Mendalami Budaya, Menghidupkan Warisan dalam Karya

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…

3 hari ago

This website uses cookies.