Buruh akan Gugat UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi

Partai Buruh dan serikat-serikat buruh akan mengajukan gugatan judicial review atau uji materi atas Undang-Undang Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi.

JAKARTA — Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan pihaknya akan mengajukan gugatan judicial review atas Undang-Undang Cipta Kerja paling cepat pada 15 April 2023. Gugatan tersebut meliputi uji materiil dan uji formil. Uji formil dikarenakan pembuatan Undang-Undang tidak melibatkan public, sementara uji materiil dikarenakan terdapat sejumlah poin yang merugikan buruh.

“Serikat buruh, setidaknya KSPI, KSPSI, KPBI, KSBSI, dan SPI tidak pernah dilibatkan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), menyerap aspirasi publik dalam pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja,” ujar Saiq Iqbal dalam konferensi pers secara daring, Jumat (31/3/2023).

Sejumlah poin dalam Undang-Undang Cipta Kerja yang merugikan buruh antara lain upah murah, alih daya (outsourcing) yang dibebaskan untuk semua jenis pekerjaan, dan pesangon rendah. Lainnya terkait tentang pengaturan cuti, tenaga kerja, dan penghapusan sanksi pidana yang merugikan buruh.

Iqbal mengatakan, Undang-Undang Cipta Kerja juga dinilai tidak berpihak kepada petani. UU itu, katanya, menghadirkan ketentuan soal bank tanah yang memudahkan korporasi mengambil tanah rakyat dan tidak adanya larangan impor saat panen raya.

Tangkapan layar Presiden Partai Buruh Said Iqbal.

“Masa panen raya tidak boleh ada impor. Baik beras, garam, daging dan lain-lain sepanjang panen raya. Dan dikembalikan kepada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani,” tambahnya.

Iqbal mengungkapkan, selain mengajukan gugatan judicial review, ratusan buruh akan melakukan aksi setiap hari Selasa, mulai 4 April 2023 di depan Gedung DPR, Jakarta. Aksi juga akan dilakukan serentak di berbagai daerah di depan kantor pemerintah daerah. Selanjutnya pada Hari Buruh yakni 1 Mei, Iqbal menyebut sekitar 500 ribu buruh akan turun ke jalan.

Selasa lalu (21/3), Rapat Paripurna DPR mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU). Tujuh fraksi setuju dengan pengesahan Perppu Cipta Kerja yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, PPP, PKB, PAN dan Partai NasDem. Sedangkan 2 fraksi lainnya menolak yaitu Demokrat dan PKS.

Mengutip laman resmi DPR, Wakil Ketua Badan Legislasi M Nurdin dalam Rapat Paripurna menyampaikan sejumlah perubahan, meskipun isi muatan Perppu Cipta Kerja sama dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Perubahan itu antara lain dari sektor ketenagakerjaan pada Pasal 64 tentang alih daya yaitu mengatur kembali ketentuan mengenai penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya untuk jenis pekerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kemudian di Pasal 67, frasa cacat diubah menjadi disabilitas.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai Perppu Cipta Kerja tidak sesuai dengan amar putusan Mahkamah Konstitusi yang menghendaki pelibatan masyarakat. Menurutnya, Perppu ini tidak memenuhi aspek legalitas dan bisa mencoreng konstitusi. Apalagi, kata Hinca, alasan kegentingan memaksa yang kerap digembar-gemborkan pemerintah tidak rasional.

“Kita bertanya, Perppu ini hadir untuk kegentingan memaksa atau kepentingan penguasa?,” kata Hinca seperti dikutip dalam website DPR pada Selasa (21/3/2023).

Ketua DPR Puan Maharani dan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto saat pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang pada Selasa (21/3). (Foto: Kemenko Perekonomian)

Anggota Fraksi PKS Bukhori juga menyampaikan pendapat yang sama dengan Hinca. Ia kemudian meninggalkan Rapat Paripurna (walk out) sebagai simbol penolakan terhadap Perppu Cipta Kerja.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Perppu Cipta Kerja merupakan salah satu satu langkah mitigasi dari krisis global. Menurutnya, berbagai pandangan, tanggapan, dan masukan yang konstruktif, dari semua Fraksi di DPR RI akan menjadi masukan dan catatan penting bagi pemerintah.

“Pemerintah bersama para menteri terkait mengucapkan terima kasih dan penghargaan. Semoga Perppu Cipta Kerja ini yang telah ditetapkan menjadi Undang-Undang bermanfaat besar untuk memitigasi dampak dinamika perekonomian,” ujar Airlangga melalui keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023)./VOA

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

8 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

21 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.