Categories: BATAM

Cegah Krisis Air, ATB Operasikan Dam Duriangkang 5 Hari dalam Seminggu

BATAM – Dam Duriangkang merupakan penopang utama suplai air bersih di Kota Batam. Tercatat ada sebanyak 228.900 masyarakat yang kebutuhan airnya bergantung dari waduk ini.

PT Adhya Tirta Batam sebagai perusahaan pengelola air bersih di Batam memprediksi bahwa air Dam Duriangkang hanya akan bertahan sampai 13 Juni 2020 atau empat bulan ke depan. Setelah itu suplai air dari waduk tersebut benar-benar terputus.

Pasalnya, volume air baku Dam Duriangkang mengalami penyusutan hingga minus 3,06 meter dari permukaan. Hal ini dapat menjadi ancaman krisis air bagi masyarakat Kota Batam.

Menyikapi persoalan ini pihak pengelola air yaitu PT ATB akan melakukan penggiliran (Rationing) atau penjatahan suplai air. Hal itu dilakukan untuk memperpanjang umur Dam serta selama proses rationing curah hujan dapat kembali normal.

“Jika tidak dilakukan penggiliran, menurut perhitungan air di Waduk Duriangkang akan mencapai batas minimum pada 13 Juni 2020,” jelas Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, Kamis (05/03/2020) kemarin.

Ia juga menjelaskan terkait meknisme operasional pengoperasian waduk selama proses rationing. Menurutnya Dam Duriangkang tidak lagi dapat beroperasi selama satu minggu penuh. Sehingga ada dua hari penghentian operasional setiap satu pekan.

“Langkah ini akan mulai dilakukan pada minggu kedua Maret 2020 dengan skenario 2-5. Artinya operasional di waduk Duriangkang akan berhenti selama 2 hari dan akan berjalan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu,” lanjut Maria.

Program ini diharapkan dapat memberikan tenggat waktu lebih lama selama 23 hari. Dalam prosesnya, penggiliran suplai juga akan berimbas pada 2.900 pelanggan industri dan 30 ribu pelanggan komersil.

Toleransi dalam penggunaan air, kata Maria menjadi kunci utama kondisi ini cepat pulih. Untuk itu PT. ATB meminta agar masyarakat menggunakan air seperlunya. Terutama pada konsumen yang ada di area hulu (berdekatan dengan Instalasi Pengolahan Air).

“Pentingnya bertoleransi saat penggiliran sangat di perlukan agar pelanggan yang di ujung suplai tetap bisa menikmati aliran air,” harap Maria.

Menurut estimasi, sebagian pelanggan akan kembali mendapatkan aliran air dalam 24 hingga 79 jam setelah terjadi penggiliran.

Kondisi suplai ini akan pulih setelah Instalasi Pengolahan Air (IPA) kembali beroperasi. PT. ATB mengabstraksi air baku Waduk Duriangkang melalui 3 IPA. Diantaranya IPA Duriangkang, dengan kapasitas 2.200 liter perdetik. IPA Tanjungpiayu dengan kapasitas 200 liter perdetik.

Sementara daerah yang akan terdampak penggiliran suplai air meliputi Tanjungpiayu, Mukakuning, Sagulung, Batuaji, Tanjunguncang, Marina, Batam Centre, Nagoya, Jodoh, Bengkong, Batuampar, Kabil, Punggur dan sekitarnya.

Elang

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Recent Posts

Oktober Penuh Kejutan: Promo dan Hadiah Menarik dari EVOS Top Up!

Bulan Oktober ini penuh kejutan dari EVOS Top Up! Buat kamu para gamers dan EVOS…

1 jam ago

BRI Dorong Literasi Keuangan Aparatur Negara Lewat Sosialisasi di Bea Cukai

Bank Rakyat Indonesia (BRI) melaksanakan kegiatan sosialisasi layanan prima, investasi, dan pinjaman karyawan Briguna di…

4 jam ago

Mengapa Kamu Harus Meminjam di Platform Pinjaman Legal

Akses terhadap layanan keuangan semakin mudah. Hanya dengan beberapa kali klik di ponsel, siapa pun…

5 jam ago

Industri Kripto Sumbang Rp70 Triliun bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB…

5 jam ago

DoctorTool, Arummi, dan BNI Agen46 Dukung Bidan Mandiri di Karawang lewat Seminar Digitalisasi, Nutrisi, dan Peluang Kemitraan

PT Medifa Infoyasa Suryantara (DoctorTool), startup teknologi kesehatan yang menyediakan sistem manajemen klinik elektronik dan…

5 jam ago

Sinergi Industri Baja Nasional untuk Kedaulatan Maritim Indonesia

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk /Krakatau Steel Group menerima kunjungan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan…

6 jam ago

This website uses cookies.