KARIMUN – Coastal Area atau yang biasa disebut dengan Panggung Rakyat Putri Kemuning merupakan salah satu icon Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Lokasi ini langsung menghadap ke laut dan berada dekat pelabuhan domestik Karimun.
Setiap sore lokasi ini mulai dikunjungi warga karimun. Berbagai macam aktivitas dapat ditemukan disini, mulai dari jogging sore, bermain sepada, bermain sepatu roda, bermain papan skate board dan masih banyak lagi yang bisa kita lihat disini.
Disepanjang pelataran, para pedagang menjajakan dagangannya mulai dari menyewakan sepatu roda, papan skate board, penjual jajanan, dan masih banyak lagi.
Siman salah satu penyewa sepatu roda mengaku sudah lama berdagang di lokasi tersebut. Setiap ja 4 sore Siman sudah menggelar alas seadanya untuk unutk menjajakan puluhan pasang sepatu roda untuk disewakan.
Siman menyewakan sepatu roda sistem per jam, setiap jam dia mematok harga sepuluh ribu rupiah. Dari hasil menyewakan tersebut Siman bisa mendapat omset Rp. 300.000.
Namun tunggu dulu, ternyata penghasilan Siman tersebut bisa dibilang sudah semakin menurun, karena belakangan ini memang pengunjung tak seramai biasanya.
“Saya sudah lama menyewakan sepatu roda di sini, biasanya saya bisa mendapatkan sebanyak Rp. 500 ribu per malam, namun belakangan ini tidak sampai segitu lagi, hanya bisa mendapatkan Rp. 300 ribu itupun kalau pengunjung lagi ramai,” ucapnya kepada SWARAKEPRI.COM dengan logat bahasa Melayu yang kental, (17/2/2017) sore.
Siman mengatakan, salah satu penyebab berkurangnya pengunjung karena belakangan ini pemerintah maupun pihak terkait sudah jarang melakukan kegiatan di tempat tersebut.
“Dulu waktu Zaman Bupati sebelumnya tempat ini selalu ramai karena sering dibuat acara disini, namun sekarang sudah berkurang,” ujarnya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Karimun ke depannya semakin giat mengadakan acara-acara, supaya pengunjung semakin ramai.
“Kita berharap pemerintah semakin banyaklah mengadakan kegiatan disini, kalau banyak kegiatan tentunya yang menyewa sepatu roda saya juga semakin banyak,” harapnya dengan sedikit tertawa.
Tidak hanya itu, selain penghasilan dari menyewakan sepatu roda yang semakin berkurang, sepatu roda yang disewakan juga tak jarang dilarikan.
Dia berkisah suatu malam pelanggannya lumayan banyak, dan situasi langit lagi mendung.
“Pas hujan lebat turun, kawan-kawan pedagang sibuk menutup daganyannya dan saya juga begitu, seingat saya yang menyewa sepatu roda saat itu ada 7 orang sekaligus, semuanya itu masih usia remaja, namun yang mengembalikan hanya 4 orang saja, saya tunggu-tunggu sampai jam 12 malam waktu itu namun tak datang-datang, ya sudah lah dalam hati saya ikhlas saja,” tuturnya.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
This website uses cookies.