Categories: HUKRIM

Conti Chandra Ditahan Kejaksaan, Ini Alasannya

Terkait Dugaan Penggelapan di Hotel BCC Batam

BATAM – swarakepri.com : Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau(Kepri) resmi menahan tersangka Conti Chandra pada kasus dugaan penggelapan dalam jabatan di PT Bangun Mega Semesta(PBMS) atau Hotel Batam City Condotel(BCC) yang dilaporkan warga negara singapura bernama Toh York Wiston, sore tadi,Senin(20/4/2015) di Rutan Barelang Batam.

Sebelumnya sekitar pukul 14.00 WIB(Senin,red), penyidik Polda Kepri telah melimpahkan tersangka Conti Chandra bersama barang bukti ke pihak Kejaksaan setelah berkasnya dinyatakan lengkap(P21) beberapa waktu lalu.

Kepada swarakepri.com, Conti Chandra melalui pengacaranya Alfonso Napitupulu menegaskan bahwa kasus hukum yang menjeratnya merupakan bentuk rekayasa dan kriminalisasi yang dilakukan penyidik karena pelapor (Winstom,red) tidak memiliki legal standing sebagai pelapor karena posisinya sebagai Direktur Utama PT BMS tidak sah.

“Pelapor yang merupakan warga negara Singapura saat bekerja di PT BMS tidak memiliki legalitas sebagai Tenaga Kerja Asing(TKA) di Indonesia karena tidak memiliki Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing(IMTA),” ujar Alfonso, siang tadi, Senin(20/4/2015) di Kejaksaan Negeri Batam.

Alfonso juga mengatakan bahwa laporan Winston hanya didasarkan pada kertas coret-coretan yang tidak jelas maksud dan tujuannya karena tidak ada tandatangan Conti.

Sebelum dibawa ke Rutan Barelang, Conti Chandra sempat meluapkan kekesalannya kepada dua orang penyidik Polda Kepri yakni Kompol Abu Zanar dan Briptu Anita disalah satu ruangan yang ada di Kejaksaan Negeri Batam.

“Mana Abu? saya mau bicara sama Abu!” kata Conti disaksikan puluhan wartawan.

Abu Zanar(penyidik Polda Kepri,red) kemudian datang menghampiri Conti. “Sebagai penyidik, kalian telah zolimi orang tanpa bukti,” kata Conti kepada Abu dengan nada tinggi.

Dia(penyidik, red) tekan saya untuk buat BAP palsu. Tidak ada bukti apapun. Saya juga dirayu, disuruh dan dipaksa untuk mengarang dan mencocokkan BAP dengan kertas coret-coretan,” ujar Conti kepada wartawan yang ada.

Wen Harnol, Penyidik Kejaksaan Tinggi(Kejati) Kepri ketika dikonfirmasi terkait pernyataan Conti yang menyebutkan tidak adanya bukti yang dimiliki penyidik dalam kasus tersebut menjawab dengan enteng. Ia mengatakan persoalan barang bukti akan dibuktikan nantinya dipersidangan.

“Kalau masalah bukti nanti dipersidangan,” ujarnya.

Ketika disinggung soal alasan penahanan terhadap Conti, Harnol berdalih hal tersebut adalah normatif sesuai dengan pasal yang disangkakan kepada tersangka yakni pasal 374 subsider pasal 372 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan.

Meskipun ancaman hukumannya hanya empat tahun penjara, Harnol menegaskan bahwa penyidik memiliki kewenangan untuk melakukan penahanan seperti yang diatur pada pasal 20 ayat (1) KUHAP. (red/rudi).

Redaksi - SWARAKEPRI

View Comments

  • Patut dipertanyakan bagaimana jaksa kita di Kepri ini dapat mem P21 kasus yg buktinya saja tidak jelas.

  • Semestinya kejati dalam menangani kasus ini berhati hati ,,jangan sampai memihak ..kasus ini sepertinya permainan cipta yg bermain kasus

  • Mana letak. Etika bisnis nya kok membeli tanpa membayar ,,,,tu baca online tentang kronologis conti chandra ,berani cuma bermain curang aja ,,,kami atas masyarakat kepri tak percaya cipta fujita

  • Permain mafia. Yg melakukan pengambilan bcc tanpa melalui prosedur .dgn cara cara kotor untuk mendapatkan bcc hotel yg bernilai ratusan miliar rp tanpa mengeluar dana untuk transaksi .. Dari mantan karyawan bcc hotel

  • Kami berdoa untuk mu conti chr ,semoga tabah kami tahu kamu terjebak dgn orang 2 atau manusia yg tidak berkeprilakuan normal .semoga cepat terbukti dipengadilan pasti masih ada keadilan buat kamu .semoga aparat jgn terlibat dalam permaian mafia in

  • Benarkah kasus rekayasa yg telah diberitakan
    Propam polisi telah memeriksa /menyatakan berkas tidak utuh ,bukti kurang kalau ini benar ya memalukan saja dari pihak yg terlibat
    Hukum harus ditegakan tidak pandang siapa dia baik yg dilakukan conti mauupun oleh penyelik nya ...siapapun salah harus dihukum

  • Cipta fu teroris ekonomi ,,,kalau kita baca kronologi kedua pihak ,,,kami minta penegak hukum untuk menkaji pengambilan alih bcc tanpa pembayaran yg dilakukan oleh cipta penegak hukum harusnya bisa menegakan penegasan hukum

Share
Published by
Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BRI Branch Office Gunung Sahari Jakarta Jalin Kerja Sama Strategis dengan PT HIT International

Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…

7 menit ago

KIK EBA Syariah BRI-MI JLB1 Jadi Tonggak Baru Investasi Syariah di Pasar Modal

JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…

59 menit ago

BRI Region 6/Jakarta 1 Dukung Program Pemerintah Melalui Partisipasi dalam ASN Expo 2025

Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…

3 jam ago

Mendorong UMKM Rental Motor Go Digital bersama YourBestie

Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…

4 jam ago

ALFI CONVEX 2025 Resmi Dibuka, akan Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

Gelaran ALFI CONVEX 2025 pertama resmi dibuka dan berhasil menarik lebih dari 2000 pengunjung di…

5 jam ago

Program Desa Emas Dorong Pertumbuhan Ekononomi Desa Mandiri Melalui Kegiatan Golden Pitch – Demoday 2025

Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…

6 jam ago

This website uses cookies.