Presiden Joko Widodo bertemu dengan teman seangkatan ketika kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Minggu (16/10) siang di Yogyakarta. Jokowi nampak lihai menjawab isu ijazah palsu, cukup lewat reuni sekitar 30 menit itu.
YOGYAKARTA — Jokowi masuk ke salah satu coffee shop di Hotel Ambarrukmo ketika sejumlah teman lamanya sedang bercengkrama. Dia segera menyalami satu per satu, menyebut nama teman yang sebagian dia ingat, dan sebagian yang terlupa.
“Urusan ijazah palsu itu lho, ampuuun. Kalau teman mahasiswa kan masih komplit, kalau yang SD kan carinya di mana,” kata Jokowi disambut tawa teman-temannya.
Salah satu yang menjadi bahan obrolan adalah soal ijazah SMA Jokowi yang menggunakan dua nama sekolah, yaitu SMPP dan SMA 6 Surakarta. SMPP adalah Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan, yang merupakan nama lama sebelum berubah menjadi SMA 6 Surakarta pada 1979. Jokowi lulus dari sekolah itu pada 1980, sehingga dia masuk ketika masih bernama SMPP, dan keluar ketika sudah berganti menjadi SMA.
Kasus perubahan nama sekolah itu sebenarnya banyak terjadi di Tanah Air.
“Itu program pemerintah, SMA 6 itu ya SMPP. Kayak dulu SMK, itu sebelumnya SMEA. SMEA kan jadi SMK,” kata Jokowi.
Pada sekitar tahun 1980-an, pendidikan di Indonesia juga mengenal sejumlah sekolah yang kemudian hilang. Misalnya Sekolah Pendidikan Guru (SPG) atau Sekolah Guru Atas (SGA), hingga Sekolah Guru Olahraga (SGO).
Seluruh sekolah itu, rata-rata saat ini telah berubah menjadi sekolah lain, seperti SMA atau bahkan Sekolah Luar Biasa (SLB). Sementara setelah tahun 2000-an, nama sekolah juga mengalami perubahan seperti Sekolah Teknik Menengah (STM) atau Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) yang kini dikenal dengan nama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jokowi sendiri, datang dalam agenda pribadi ke Yogyakarta, antara lain untuk menengok lokasi pernikahan anak ketiganya, Kaesang Pangarep. Menurut rencana, Presiden akan menikahkan Kaesang dengan Erina Gudono yang tinggal di Yogyakarta pada Desember mendatang.
“Hari ini, saya ke Yogya, kemudian mampir ke Ambarrukmo, ketemu temen-temen saya, masa mahasiswa. Ada yang di Perhutani, ada yang sekarang jadi dosen, pegawai swasta, ada yang di pupuk, ada di dinas, macam masam. Ini pas hari ini kumpul, ya ketemu sebentar,” ujarnya.
“Teman-teman memperlihatkan foto wisuda, foto Mapala, foto saya sendiri sudah hilang. Ternyata kawan-kawan masih simpan semuanya komplit,” tambahnya.
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.