Sekelompok orang menggendong seorang pria usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (Foto: AFP)
MALANG – Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo, pada jumpa pers di Malpolres Malang, Selasa (4/5), menegaskan pihaknya akan segera menetapkan tersangka pada tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 125 orang penonton, dan 400 lebih mengalami luka-luka.
Dedi menggarisbawahi bawah kerja tim laboratorium forensik (labfor) serta tim yang lain akan dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk memastikan penyebab peristiwa itu. Pendalaman pemeriksaan alat bukti, kata Dedi, difokuskan pada CCTV di lokasi-lokasi yang menjadi tempat jatuhnya banyak korban meninggal dunia.
“Untuk labfor, hari ini masih mendalami enam titik CCTV, khususnya di pintu 3, 9, 10, 11, pintu 12, dan pintu 13,” katanya.
Tim labfor Polri, menurut Dedi, berfokus pada enam titik tersebut karena di sini lah titik jatuhnya korban cukup banyak.
“Oleh karena itu, ketelitian dan kehati-hatian juga dari labfor, agar nanti bisa dijadikan sebagai alat bukti bagi penyidik, sebelum penyidik menetapkan tersangka terhadap seseorang,” tambahnya.
Salah satu pintu keluar penonton ekonomi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi tempat menabur bunga dan mengenang para suporter yang meninggal. (Foto: VOA/Petrus Riski)
Sejumlah video yang viral di media sosial menunjukkan para suporter memenuhi pintu keluar Stadion Kanjuruhan untuk menghindari tembakan gas air mata yang dilakukan aparat. Akibatnya mereka berdesakan-desakan dan terinjak-injak karena pintu stadion tertutup.
Pemeriksaan Saksi
Saat ini polisi telah memeriksa 29 orang saksi, 23 di antaranya dari anggota kepolisian yang bertugas saat kejadian, serta enam orang saksi dari panitia penyelenggara dan masyarakat. Sambil menunggu penetapan tersangka, Dedi menyatakan, telah menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Terkait dugaan masih terkuncinya sejumlah pintu keluar penonton, Dedi mengatakan, keterangan tim labfor menyebut kondisi sejumlah pintu keluar sangat sempit untuk jumlah penonton sebanyak itu, namun pintu disebutkan tidak ditutup.
“Ya memang ini masuk daripada materi, tapi dari hasil tadi saya mendapat keterangan dari Labfor, untuk yang di enam titik itu tidak ditutup, tapi sempit sekali. Dari kapasitas untuk dua orang, tapi yang keluar itu ratusan orang, dan terjadilah himpit-himpitan di situ,” katanya.
Page: 1 2
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…
Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…
Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…
Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…
Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…
Bubur Ayam Jakarta 46 di Surabaya jadi favorit keluarga karena menyajikan rasa autentik, topping lengkap,…
This website uses cookies.