Categories: Karimun

Dewan Soroti Pelayanan Puskesmas Tanjungbatu

KARIMUN – Anggota DPRD Karimun menemukan banyaknya permasalahan, khususnya dalam hal pelayanan di Puskesmas Tanjungbatu, Kundur. Temuan itu muncul ketika sejumlah anggota dewan yang dipimpin Wakil Ketua I Azmi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Tanjungbatu, Selasa (10/5/2016).

 
Berbagai permasalahan ditemukan di Puskesmas Tanjungbatu sehingga disimpulkan buruknya pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Seperti dua unit alat inkubator yang dimiliki ternyata hanya satu yang berfungsi dan satu lagi dalam kondisi rusak. Selain itu, pihak Puskesmas Tanjungbatu tidak memiliki tenaga yang mumpuni untuk mengoperasikan satu unit inkubator yang masih berfungsi normal itu.

 

Untuk menyiasati jika sewaktu-waktu terjadi emergenci, pihak Puskesmas telah menyiapkan satu alat berupa tas ransel pengganti inkubator yang kemudian bayi yang perlu dirujuk tetap menggunakan inkubator ransel. Sayangnya, lagi-lagi tetap harus ada beberapa alat kelengkapannya yang harus disiapkan dan itupun dinilai belum dapat maksimal digunakan.

 

Tidak hanya itu, fasilitas Puskesmas Tanjungbatu hanya mampu menyediakan satu unit tabung oksigen untuk seluruh pasien yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan. Menurut penuturan Kepala Puskesmas Tanjungbatu, Anton Ferri dalam sidak yang dilakukan beberapa anggota DPRD dan Wakil Ketua DPRD itu, kondisi yang memprihatikan tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran.

 

“Bahkan kami terpaksa menghutang kepada distributor oksigen karena anggaran yang terbatas. Kami hanya mampu menyediakan satu tabung oksigen saja dan anggaran untuk itu hanya ada Rp4 juta dalam sebulan. Sedangkan kebutuhan kami bisa lebih dari Rp10 juta atau bahkan setiap bulannya bisa sampai Rp14 juta. Tapi kenyataannya hanya sanggup Rp4 juta saja dalam hal penyediaan oksigen,” ucap Anton.

 

Masalah lain menurutnya, secara keseluruhan adalah karena anggaran yang dinilai memang tidak mencukupi. Setiap bulannya hanya ada Rp54 juta untuk operasional yang dinilai masih sangat kurang. Sedangkan kebutuhan dalam sebulan yang dibutuhkan minimal mencapai Rp65 juta setiap bulannya. Anton pun mengaku telah mengajukan anggaran namun dia menilai telah terjadi pemangkasan dari yang diajukan.

 

“Kita ini kan Puskesmas rujukan dari lima Kecamatan yang dilayani, kalau sakit-sakit ringan bisa lah ditangani seperti pusing dan keseleo. Tapi kalau sudah lebih dari itu ya harus dirujuk ke RSUD,” ucapnya.

 

Sementara Wakil Ketua DPRD Karimun, Azmi dalam sidak itu menyebutkan, memang dalam sidak yang dilakukan didasari adanya laporan warga terkait buruknya pelayanan. Bahkan beberapa kasus dikabarkan sempat menimbulkan masalah yang sangat fatal terhadap pasien.

 

“Makanya kita turun kesini dan ternyata anggaran dari Puskesmas Tanjungbatu tidak cukup. Mereka butuh untuk operasional sampai Rp65 juta setiap bulannya tapi yang ada saat ini hanya Rp54 juta. Ini yang perlu kita sikapi, ternyata dibalik permasalahan yang ada penyebabnya itu tadi soal anggaran,” kata Azmi.

 

Disinggung apakah ada kasus yang dinilai sangat kursial dan fatal sehingga membuat dirinya dan beberapa anggota dari Komisi I DPRD Karimun turun melakukan sidak, Azmi enggan menjawabnya dan ia mengaku hanya ingin menyelesaikan masalah yang ada dan tidak mau mencari apa yang salah dan siapa yang salah.

 

Sementara anggota Komisi I DPRD Karimun Anwar Abu Bakar mengatakan, sebelum menuju Puskesmas Tanjungbatu untuk sidak, rombongan telah melakukan kroscek terlebih dahulu ke distributor penyalur oksigen dan didapati memang Puskesmas tersebut kerap berhutang.

 

“Untung saja bisa ngutang, kalau tidak bagaimana menangani pasien yang darurat atau yang betul-betul membutuhkan. Makanya kita kroscek kesini dan ternyata begitu banyak masalah. Pertama soal anggaran, kemudian soal SDM yang tidak mumpuni, sampai-samapi inkubator saja tidak ada tenaga teknis yang berpengalaman,” kata politisi PAN ini.

 

Anggota Komisi I lainnya Nyimas Novi Ujiani berencana akan memanggil SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan dan Inspektorat untuk mencarikan jalan keluar mengangkut pelayanan di Puskesmas Tanjungbatu itu. Anggota DPRD Karimun lainnya yang turut serta dalam rombongan itu adalah Suharsono dan Abdul Hafid.

 

 

(red/HK)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

4 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

5 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

10 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

11 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

12 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

18 jam ago

This website uses cookies.