Diaspora Indonesia Hidup di Tengah Perang di Ukraina: Mati Lampu 10 Jam, Ketakutan Disetop Tentara – Laman 2 – SWARAKEPRI.COM
Voice Of America

Diaspora Indonesia Hidup di Tengah Perang di Ukraina: Mati Lampu 10 Jam, Ketakutan Disetop Tentara

Benni dan keluarga saat tinggal di Denmark (dok: Benni Sitanggang)

Dituduh Bohong Tentang Perang

Terkait dengan perang, Benni mengaku para warga Indonesia yang tinggal di Ukraina, termasuk dirinya, kerap mendapatkan komentar negatif atau dianggap menyebarkan berita bohong.

Ia pun meminta “warga Indonesia, khususnya yang tidak mengetahui persis situasi di (Ukraina)” agar tidak terprovokasi dengan hanya satu berita yang mendukung Rusia.

“Sedangkan kita di (Ukraina), WNI yang memberikan informasi langsung, yang tinggal di Ukraina, langsung di judge sama orang Indonesia itu sendiri katanya, ‘ah, bohong. Kalian itu menyebarkan berita hoax.’ Jadi mohon untuk (mengecek silang) setiap berita yang kalian lihat,” tambah Benni.

Memilih Menetap di Indonesia

Lain halnya dengan Benni, diaspora Indonesia, Erni Dona Polsavtseva yang sempat tinggal di ibu kota Kyiv, bersama suami dan putranya, kini memutuskan untuk menetap sementara di Indonesia.

Erni Dona Poltavtseva saat mengungsi pasca invasi Rusia di Ukraina (dok: Dona)

Ketika terjadi invasi Rusia di Ukraina, Dona memutuskan pulang terlebih dahulu bersama putranya ke Indonesia. Suami Dona, yang adalah warga negara Ukraina, menyusul sekitar 6 bulan kemudian, karena harus mengamankan orang tuanya ke negara lain terlebih dahulu.

Erni Dona Poltavtseva dan keluarga kini menetap di Indonesia (dok: Dona)

“Ada alasan tersendiri suami saya bisa keluar dari Ukraina, karena anak kami itu autis,” ujar Dona.

Dona yang adalah seorang pencipta konten di media sosial menambahkan, pria Ukraina yang punya anak berkebutuhan khusus, diperbolehkan keluar dari Ukraina. Jika terhindar dari wajib militer, pria tersebut dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Dona dan keluarga pun harus beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia.

“Ya mungkin masih ada kayak trauma-trauma gitu, terus masih deg-degan gitu dengar suara segala macam. Tapi lama-kelamaan kami juga jadi terbiasa, kayak ‘oke udah berlalu, oke aku udah di tempat yang aman,” jelasnya saat dihubungi oleh VOA.

Awalnya, Dona sempat memutuskan untuk kembali ke Ukraina, mengingat anaknya harus sekolah. Namun, dua minggu setelah tiba di Indonesia, Dona mengetahui bahwa dirinya tengah hamil anak ke-2.

“Kita pikir, enggak bagus untuk perjalanan gitu kan atau pun balik lagi,” kata Dona.

Keputusannya untuk menetap di Indonesia untuk saat ini pun semakin mantap. Hingga kini, Dona yang tinggal di Tangerang masih berusaha mencari sekolah yang tepat untuk putranya.

“Paling dia kayaknya kangen banget sekolah karena biasanya dia tuh kalau di Ukraina sekolah dari pagi sampai sore gitu ya, sedangkan di sini dia enggak ada kegiatan yang begitu banyak,” tambah Dona.

Suami Dona, yang perusahaannya bangkrut karena terjadi perang, kini sudah mulai bekerja di Indonesia. Untungnya bidang pemasaran internet yang ditekuni oleh suami Dona, membuatnya bisa bekerja secara online.

Erni Dona Poltavtseva saat masih tinggal di Ukraina (dok: Dona)

Dona dan Benni pun masih terus berkomunikasi dengan sesama diaspora Indonesia yang tinggal di Ukraina.

“Semoga mereka dalam lindungan Tuhan selalu dan semoga mereka dikasih kesabaran, kekuatan, dan juga keamanan ya yang pasti,” ujar Dona.

Dona pun kini hanya bisa bersabar dan menunggu. Ia berharap suatu hari nanti, ia dan keluarganya bisa kembali lagi ke Ukraina./VOA

Laman: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top