Categories: BATAM

Diduga Salah Beri Obat, Pasien RS Camatha Sahidya Koma

BATAM – Tim medis Rumah Sakit Camatha Sahidya Panbil, Batam diduga salah memberi obat kepada salah satu pasiennya bernama Elsita Purba karyawan PT Syansu di Kawasan indutri ABB. Selama 11 hari sudah Elista mengalami koma sejak berobat tanggal 7 februari 2015 lalu.

Elsita awalnya hanya mengeluhkan sakit di bagian perut. Ia dibawa rekan kerjanya ke RS itu dalam kondisi sadar dan masih berkomunikasi dengan rekan kerjanya yang mendampinginya ke rumah sakit. Bahkan dia masih berkomunikasi dengan tim medis yakni dokter dan perawat yang bertugas di Unit Gawat Darurat RS tersebut.

Dari keterangan dari salah seorang keluarga dekat Elista, awalnya korban mengeluhkan sakit kepada rekan kerjanya di PT Syansu pada tanggal 7 Februari 2015 sekira pukul 02.00 WIB dini hari, karena merasa sakit perut tak tertahankan, ia pun mencoba istirahat di mushola perusahaan tersebut.

Menjelang pagi hari dia diantar rekan kerjanya ke rumah sakit. Elsita saat itu masih dalam kondisi dapat berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerjanya. Bahkan masih berkomunikasi dengan dokter. “Saya sakit perut dokter,” katanya menirukan perkataan Elsita.

Lanjut sumber, Elsita Purba masih dalam keadaan sadar ketika dibawa ke RS Camatha Sahidya sekira pukul 07.00 WIB, masih bisa berkomuniskasi dengan baik. Tapi setelah tim dokter RS Camatha Sadidya melakukan tindakan yakni memasang infus dan memberikan obat melaui selang infus, saat itulah pasien mulai tidak sadarkan diri.

Bahkan, Elsita tak dapat berkomunikasi sebagaimana saat ia awal tiba di sana. Dalam perawatan RS Camatha Sahidya Elsita hanya bisa menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Elsita tidak dapat diajak berbicara. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar bagi pihak keluarga Elsita.

Melihat kondisi dia yang tidak sadarkan diri, keluarga meminta pihak rumah saki untuk merujuk pasien ke rumah sakit lain. Namun, ruang ICU rumah sakit lain yang dihubungi pihak RS Camatha Sahidya mengatakan rumah sakit lain seperti RSOB, Budi Kemuliaan, RSUD Embung Fatimah dan RS Awal Bros, sedang dalam kondisi penuh.

“Terpaksa keluarga pasrah menunggui Elsita dirawat dengan kondisi seadanya,” ujarnya.

Pada tanggal 9 Februari 2015 pukul 04.00 WIB sore, pasien akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah dalam kondisi tidak sadar. Hingga hari ke 11 hari ini (17/2/15), Elsita masih tetap tidak sadarkan diri.

“Menurut dokter RSUD kepada pihak keluarga Elsita mengalami radang otak,” katanya.

Saat berita ini diunggah Manajemen RS Camatha Sahidya belum berhasil dikonfirmasi. (red/AMOK)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pemesanan KA Tambahan Lebaran Telah Dibuka, 1.122.559 Tiket Telah Terjual

PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah membuka pemesanan Tiket KA Tambahan sebanyak 1.080 perjalanan pada…

10 menit ago

Perjalanan Ramah Lingkungan dan Gaya Masa Depan di ASHTA District 8

Di tengah kesibukan kota, ASHTA District 8 bukan hanya destinasi untuk bekerja atau bersantai, tetapi…

56 menit ago

Hisense TV Pertahankan Peringkat No.2 Global pada Tahun 2024 dan Pimpin Pasar TV 100 Inci di Seluruh Dunia

QINGDAO, China, 21 Februari 2025 – Hisense, merek peralatan rumah tangga dan elektronik konsumen global…

2 jam ago

DPW APBMI Kalimantan Timur Bersinergi dengan Port Academy Gelar Diklat Foreman Bongkar Muat

DPW APBMI Kalimantan Timur bekerja sama dengan Port Academy menyelenggarakan Diklat Foreman Bongkar Muat pada…

5 jam ago

Acara Bisnis yang Bawa Berkah: Dari Produksi Sampai Jualan di Pasar Global: Strategi Bisnis Makanan Menggunakan Teknologi & Inovasi Digital

Strategi Bisnis Makanan Menggunakan Teknologi & Inovasi Digital. Jakarta, 18 Februari 2025 – KADIN Indonesia…

9 jam ago

Cerita Penanaman 1.000 Mangrove di Pulau Pari AsetKu Bersama LindungiHutan

Sebagai perusahaan fintech peer-to-peer lending berbasis di Jakarta, AsetKu secara konsisten melibatkan diri dalam program…

12 jam ago

This website uses cookies.