Warga membawa pekerja tersebut ke posko di Kampung Sembulang Hulu, yang menjadi titik kumpul bagi masyarakat yang menolak relokasi. Kepolisian mendapat laporan bahwa pekerja tersebut dalam keadaan terbaring dengan kaki diikat.
Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP M. Debby Tri Andrestian mengatakan pihaknya telah mengirimkan personel Polsek Galang untuk bernegosiasi. Namun, ketiga warga yang kini menjadi tersangka diduga menghalangi kepolisian dalam upaya menolong pekerja tersebut.
“Saat itu jumlah warga lebih banyak dibandingkan personel kepolisian. Ketiga tersangka menghalangi, memberikan syarat, dan mempengaruhi warga lain, sehingga korban tidak segera mendapatkan pertolongan,” kata Debby.
Selain itu, kepolisian menyebut bahwa kejadian berujung pada penyerangan terhadap warga Kampung Sembulang Hulu dan Dapur 3. Puluhan orang, yang diduga pekerja PT MEG, menyerang warga dengan menggunakan senjata berupa balok dan panah.
Dalam kasus ini, kepolisian menerima tiga laporan dari masyarakat yang menjadi korban serta satu laporan dari pekerja PT MEG. Dua pekerja PT MEG telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini ditahan di Polresta Barelang.
“Kami masih mendalami keterlibatan pihak lain. Keterangan yang menyebut ada 30 orang pekerja PT MEG yang turun ke lokasi masih kami periksa lebih lanjut. Untuk menetapkan tersangka, diperlukan minimal dua alat bukti,” tegasnya.
Ia juga menegaskan, proses hukum terhadap tersangka warga maupun pekerja perusahaan tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku./PT
1 Comment
Leave a Reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Pingback: DPR RI Pertanyakan Penetapan Tersangka Warga Pulau Rempang – SWARAKEPRI.COM