BATAM – Kapal perang terbaru buatan PT. Karimun Anugerah Sejati milik TNI AL, KRI Torani 860 dan KRI Lepu 861 diresmikan oleh Kepala Satuan Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di Dermaga Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (30/3) pagi.
Kedua kapal tersebut akan memperkuat wilayah Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) yakni di sepanjang Selat Malaka.
Hal tersebut diungkapkan Kasal Laks TNI Ade Supandi setelah peresmian di Dermaga Pelabuhan Batuampar.
“Kedua kapal ini nantinya untuk mengantisifasi dan menghadapi ancaman dan keamanan maritim di perairan yuridisi nasional Indonesia,” kata Ade.
Kata Ade, kondisi geografis Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di seluruh dunia dan merupakan perwujudan sebuah negara maritim, dan di sisi lain wilayah perairan Indonesia menganut sumber daya laut yang melimpah dan merupakan jalur pelayaran dunia.
“Oleh karena itu perairan Indonesia memerlukan kawasan pengendalian dan perlindungan dari berbagai ancaman baik dari aspek pelayaran maupun pengelolaan sumber daya,” lanjutnya.
Ade berharap dengan kehadiran kedua kapal ini keamanan laut Indonesia khususnya bagian Barat semakin terjamin dan bisa mencega sehgala potensi yang bisa mengancam dari luar maupun dari dalam.
“Dibandingkan dengan luas wilayah laut yang harus diamankan, TNI AL memiliki kapal yang terbatas jumlahnya, dan dengan kehadiran KRI Torani 860 dan KRI Lepu 861 yang memiliki kecepatan tinggi, manuver yang lincah diharapkan dapat meningkatkan kontribusi TNI AL dalam mewujudkan keamanan maritim,” tutupnya.
KRI Torani 860 dan KRI Lepu 861 merupakan pengadaan kapal patroli cepat 40 yang ke 18 dan 19 untuk meningkatkan kemampuan tempur TNI AL dalam melaksanakn tugas pokok.
KRI Torani 860 dan KRI Lepu 861 memiliki panjang seluruh 44, 95 – 45,50 meter dengan lebaran maksimum 7, 90 meter, tinggi tengah 4,20-4,25 meter dengan serat air 1,70 – 1,90 meter dengan kapasitas tangki nahan bakar sebanyak 70.000 liter dan tangki air tawar 15.000 liter.
Daya akomodasi kedua KRI tersebut sebanyak 35 personil dan kecepatan ekonomis 15 knot, memiliki kecepatan jelajah 18 knot, dan kecepatan maksimum 24 knot.
Selain itu kedua kapal tersebut juga dipersenjatai dengan meriam kaliber 30 mm otomelara pada haluan dan dua pucuk Senapan Mesin Berat (SMB) kaliber 12,7 mm pada buritan.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Rudiarjo Pangaribuan