Categories: KRIMINAL

Ditetapkan Sebagai Tersangka, Oknum Guru Cabul Tertunduk Lesu

BATAM – Oknum Guru salah satu sekolah swasta di Batam berinsial M ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan percabulan dan dijerat Undang-undang Perlindungan Anak. Hal ini disampaikan Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo saat konperensi pers di Mapolresta Barelang, Senin(9/9/2019) siang.

Tersangka M tertunduk lesu ketika ditunjukkan Polisi kepada awak media.

AKBP Prasetyo mengatakan, pelaku dijerat dengan pasal 82 ayat (2) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun.

“Tersangka nantinya juga bisa mendapat penambahan hukuman sepertiga masa hukumannya karena yang melakukannya adalah orangtua, wali, atau tenaga pendidik,” tegasnya.

Prasetyo menjelaskan, modus operandi yang dilakukan tersangka adalah mencoba memberikan informasi kepada si anak dengan Hipnoterapi. Hipnoterapi tersebut bisa membangkitkan energi positif dari si anak.

“Pada saat anak tersebut sudah menutup mata, dia melakukan cabul terhadap anak-anak kita ini,” bebernya.

Kata Prasetyo, pihaknya akan memberikan trauma healing terhadap para korban yang masih usia anak-anak.

“Kita akan bekerja sama dengan tenaga ahli, sehingga anak bisa hidup normal dan bisa belajar kembali seperti anak-anak lain dan tidak merasa ketakutan,” ucapnya.

Dijelaskan Prasetyo, pada tanggal 5 September 2019, polisi mendapatkan laporan dari orangtua korban bahwa disalah satu sekolah swasta Kota Batam anaknya mendapatkan perlakuan cabul dari salah satu tenaga pendidik yang mengajar disana.

“Berdasarkan laporan tersebut, anggota Satreskrim bertindak cepat dan ternyata yang bersangkutan sudah melarikan diri ke tempat orangtuanya di Tanjung Balai Karimun. Alhamdulillah pada tanggal 6 September 2019 siang, yang bersangkutan berhasil diamankan anggota kita dan dibawa ke Polresta Barelang,” ujarnya.

Prasetyo menjelaskan, ada 3 korban yang telah dicabuli oleh tersangka dengan rata-rata usianya sekitar 9 sampai 10 tahun.

“Sejauh ini, yang telah kita periksa ada 3 korban dari sekolah tersebut, kurang lebih anak-anak dengan usia 9 sampai 10 tahun,” jelasnya.

 

 

Penulis  : Shafix

Editor    : Rudiarjo Pangaribuan

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BTC Berpeluang 50% Tembus US$140K Bulan Ini, Model Historis Beri Clue

Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…

5 jam ago

Tokocrypto Resmi Perdagangkan Token ASTER yang Naik Hampir 10.000%

Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…

6 jam ago

Nikmati Kemudahan Layanan Weekend Banking di BRI KCP Pasar Tanah Abang

BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…

7 jam ago

BRI Finance Jaga Optimisme Pembiayaan Alat Berat Hingga Akhir Tahun

Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…

9 jam ago

Perkuat Sinergi, BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Laga Persahabatan Mini Soccer Bersama Kementerian PKP

Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…

9 jam ago

Harga Emas (XAUUSD) Stabil di Atas Level $4.000 Ditopang Kekhawatiran Shutdown AS

Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…

1 hari ago

This website uses cookies.