BATAM – Dinas Lingkungan Hidup Batam melakukan uji sampel tumpahan minyak yang mencemari perairan pulau Belakang Padang, pada Minggu (17/11/2019).
Kepala DLH Batam, Herman Rozie mengatakan saat ini tumpahan minyak di tengah laut sudah menipis. Namun demikian masih ditemukan gumpalan minyak di pinggir perairan, khususnya di sekitar kawasan pasar Belakang Padang.
“Kondisi tumpahan di tengah laut sudah menipis tetapi di pinggiran masih hitam dan menggumpal, lokasi terdampak pinggiran laut seputaran pasar Belakang Padang,” jelas Herman.
Dalam rangka mengurangi dampak pencemaran minyak, Herman menambahkan, tim Pertamina Sambu bersama DLH Provinsi Kepri sudah menyemprotkan oil spill dispersant (OSD) untuk mengurangi konsentrasi minyak agar tidak berbahaya bagi lingkungan.
Tidak hanya itu, kapal KPLP dengan nomor lambung KNP 376 juga mengadakan patroli di seputar perairan Belakang Padang.
Hingga saat ini, tim belum mengetahui sumber pencemaran dan akan berkoordinasi dengan Tim Daerah Penanggulangan Tumpahan Minyak (Spill Oil) Kepri.
“Kita masih menunggu dan tetap koordinasi dengan tim daerah untuk mencari dan menelusuri darimana limbah berasal (sumbernya), jika ditemukan tentu ada tindakan hukum yang akan dilakukan terhadap terduga pembuang limbah,” kata Herman dalam keterangan tertulis yang diterima Swarakepri.
Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman yang pada saat itu dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan menaruh perhatian besar terhadap kasus tumpahan minyak yang kerap mencemari perairan Batam. Tim Daerah Penanggulangan Spill Oil Kepri dibentuk untuk menyelesaikan kasus pencemaran tumpahan minyak agar tidak mencemari perairan Batam.
(red)