BATAM – Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan Singapura masih terus menguat terhadap rupiah. Sementara penukaran valuta asing (valas) khususnya di money changer mengalami penurunan drastis.
Untuk Dollar US kini tembus diangka Rp 15.921.50. Sementara Dollar Singapura berada di angka Rp 10.953.15.
Menurut Kaendy, salah seorang karyawan money changer di Batam, kenaikan ini memang sangat mengejutkan. Khusus untuk Dollar US menurutnya peningkatannnya sangat cepat.
“Iya hari ini rupiah memang melemah terhadap dolar AS, tapi belum sampai membawa The Greenback ke kisaran Rp 16.000. Ini paling tinggi, tidak pernah seperti ini,” kata Kaendy, karyawan Money Changer Sinar Makmur saat ditemui, Kamis (19/03/2020).
Kejadian seperti menurutnya sangat jarang, apalagi melihat peningkatannya yang signifikan mulai seminggu belakangan.
Banyak faktor yang menyebabkan ini, salah satunya terkait kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19 negara-negara luar.
“Satu minggu yang lalu nilai tukar Dollar US masih Rp13.000 sekian, tadi saya cek udah Rp16.000. Jarang sekali ini terjadi,” kata dia
“Kalau untuk Dolar Singapura ini memang level tertinggi dalam setahun terakhir, tapi ini tidak terlalu tersorot sih,” timpalnya.
Sementara untuk penurunan penukaran uang terpantau terjadi dalam satu pekan terakhir. Kata dia menyebut loket penukaran valas menjadi lebih sepi, khususnya untuk mata uang dolar AS dan Singapura.
“Semenjak lockdown berlaku di Singapura, kita drastis sekali penurunannya. Naiknya dollar US pun seharusnya sudah mulai banyak yang nukar, tapi faktanya tidak ada,” kata dia.
Bahkan ia mencotohkan untuk satu hari dalam pekan ini yang datang melakukan penukaran hanya bekisar 3 orang saja setiap harinya. Kejadian ini kata dia merata.
“Biasanya satu hari itu ada 50 sampai 100 orang yang datang. Hari ini cuma 3 orang. Sudah sepekan tempat kami sepi. Ini merata, kunjungan sepi juga,” pungkasnya.
(Elang)