Era Baru Kesadaran Kesehatan Mental di Indonesia – Laman 3 – SWARAKEPRI.COM
KESEHATAN

Era Baru Kesadaran Kesehatan Mental di Indonesia

Penandatanganan Deklarasi Religio-Mental Health

Yang ketiga, masalah kesehatan mental akan menjadi masalah yang normal jika masyarakat secara terbuka membicarakan perasaannya.

Dr. Sandy, sapaan untuk Dr. Sandersan Onie, memaparkan bahwa jumlah angka bunuh diri di Indonesia ternyata 4 kali lebih besar dari yang dilaporkan.
Berdasarkan data ini, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menuju Indonesia yang sehat mental menurut Dr. Sandy. Pertama, berhenti memercayai mitos mengenai kesehatan mental.

Dr. Sandy mengatakan bahwa masalah kesehatan mental di Indonesia masih terhambat karena masih ada masyarakat yang melihat orang dengan masalah kesehatan mental sebagai kesurupan dan akibat dari kurangnya iman. Padahal, masalah kesehatan mental tidak melihat latar
belakang apapun.

Selanjutnya, memutus isu lintas generasi yang berkaitan dengan kesehatan mental. Contohnya, jika berasal dari keluarga yang rentan akan masalah
kesehatan mental, perlu adanya penyelesaian masalah dengan cara meminta pertolongan dari tenaga profesional. Terakhir, Dr. Sandy mengajak masyarakat untuk mengakhiri rasa kesepian.

Data yang dipaparkan oleh Dr. Sandy menunjukkan bahwa 70% pelaku bunuh diri adalah lansia akibat rasa kesepian. Dengan demikian, Dr. Sandy dan Dr. Ashra mendorong masyarakat untuk saling menyayangi dan saling ada untuk menciptakan era baru kesehatan mental di Indonesia.

Dalam acara ini, ada juga talk show dengan beberapa pembicara dan tenaga profesional mengenai pentingnya dukungan dari lingkungan sosial untuk membentuk pribadi serta lingkungan yang sehat mental. Dalam sesi talk show, Greysia Polii dan Ps. Gea Denanda bercerita mengenai perjalanan persahabatan mereka yang telah melewati kondisi naik dan turun.

Ps. Gea Denanda dan Greysia Polii menekankan bahwa dalam kehidupan masing-masing, mereka melewati banyak situasi yang gelap dan tidak menyenangkan,
tetapi mereka saling ada dan selalu mendukung untuk berusaha keluar dari masa-masa tersebut. Dalam hal ini, peer support menjadi hal penting untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental.

Mona Ratuliu juga membagikan pengalamannya dalam membangun keluarga yang aware dan terbuka mengenai masalah kesehatan mental. Mona mengatakan bahwa ia pernah merasa bingung dalam menghadapi masalah kesehatan mental yang terjadi dalam keluarganya. Namun, keluarga harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua anggota untuk merasakan sesuatu.

Baginya, dukungan dari keluarga adalah hal penting dalam perjalanan seseorang terkait menyelesaikan masalah kesehatan mental. Annelia Sari Sani menambahkan bahwa lingkungan keluarga dan pertemanan yang sehat akan berkontribusi besar bagi kesehatan mental individu.

Alasannya karena individu membutuhkan holding space, yang berhubungan dengan tempat aman yang selalu ada ketika mereka mulai merasa jatuh. Saat seseorang merasa jatuh, jika ada dukungan dari lingkungannya, ia akan bisa bangkit lagi dan menjadi lebih tangguh.

Maka dari itu, penting bagi keluarga untuk membicarakan konsep keluarga di awal pernikahan. Tujuannya supaya mereka memahami apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu, terutama dalam menghadapi masalah kesehatan mental.

Di acara ini, peserta yang hadir juga dapat mengikuti mental health screening secara offline maupun online. Melalui mental health screening, peserta dapat lebih memahami kondisi kesehatan mentalnya. Selain itu, peserta juga bisa berkonsultasi dengan psikolog di booth yang tersedia selama acara ini berlangsung./gushcloud

Laman: 1 2 3

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top