JAKARTA – Chief Operational Officer (COO) Facebook Sheryl Sandberg mengungkap kekhawatirannya pada fenomena TikTok dalam konteks persaingan antar platform. Aplikasi dari China dengan cepat merebut banyak pengguna usia muda.
Pernyataan ini disampaikan Sheryl Sandberg menjawab pertanyaan Dylan Byers dari NBC, seperti dilansir dari CNBCIndonesia, Senin (2/3/2020).
“Di dunia teknologi kami bersaing untuk setiap menit dari perhatian Anda. Setiap hari Anda mengangkat telepon, maksud saya anak saya mengangkat telepon dan mereka ada di TikTok,” ujar Sheryl Sandberg.
Dylan Byers kemudian bertanya kepada Sheryl Sandberg apakah dia khawatir dengan TikTok. “Tentu […] mereka besar, mereka tumbuh sangat cepat, mereka mencapai jumlah yang lebih cepat dari yang pernah kita lakukan,” terangnya.
“Tentu saja kami khawatir tentang hal itu, kami harus khawatir tentang semua inovasi.”
Sheryl Sandberg juga mengkhawatirkan TikTok yang dimiliki oleh perusahaan China, yang selama ini disebut-sebut tidak melakukan pengamanan data dengan baik dan bisa diakses pemerintah Tiongkok.
“Mereka adalah perusahaan China, jika orang-orang peduli tentang data, saya pikir ada banyak yang harus dikhawatirkan di sana,” jelas Sheryl Sandberg.
Kekhawatiran akan data TikTok juga disuarakan oleh anggota parlemen AS. Ia mempertanyakan masalah apakah data tersebut kembali ke pemerintah China. Beberapa kementerian termasuk tentara dan angkatan laut telah melarang staf menggunakan aplikasi TikTok.
TikTok menjawab tudingan soal data ini dengan menyatakan menyimpan data pengguna AS di AS.
Sebelumnya, CEO Reddit Steve Huffman dalam sebuah acara bertajuk ‘Social 2030’ menyebut TikTok sebagai spyware dan menyarankan orang yang ditemuinya tidak menginstal TikTok di ponsel mereka.
Business Insider telah mendekati TikTok untuk memberikan komentar.
Sumber: CNBC Indonesia