BATAM – Wali Kota Batam Muhammad Rudi membuka Musyawarah Daerah (Musda) IV Lembaga AdatMelayu (LAM) Kota Batam, Sabtu (25/3).
Dalam sambutannya, Rudi menyampaikan bahwa anak- anak Batam perlu penguasaan bahasa Inggris agar nantinya bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik di luar negeri.
“Kalau kita lihat di Dubai, pekerjaan seperti pelayan toko, perhotelan di isi orang – orang Philipina. Kedepan harus di isi anak-anak kita, untu kitu satu kata kunci kuasai bahasa Inggris,” ujarnya.
Sementara itu, ketua LAM Kota Batam, H. Nyat Kadir mengatakan sikap LAM Batam adalah moderat, semua adat istiadat budaya kita hargai untuk memajukan Batam.
“Kita kawal habis bersama Pemko Batam agar tidak ada gesekan-gesekan, apalagi sekarang era globalisasi, era medsos,” sebutnya.
Sesuai fungsinya sebagai pelestari adat istiadat budaya Melayu, LAM Kota Batam telah menerbitkan 7 buku, antara lain buku Adat Istiadat Perkawinaan Melayu Batam, Meneroka Upacara Peralihan Kehidupan Orang Melayu Batam, Prosesi Tepuk Tepung Tawar, Ensiklopedia Melayu Hubungkaitnya dengan Batam, Pakaian Tradisional Melayu Batam, Pengobatan Tradisional Melayu Batam dan Masakan Tradisonal Melayu Batam.
“Di sekolah akan kita sebarkan, kita minta agar budaya Melayu diperkuat di sekolah-sekolah,” sebut Nyat Kadir.
Musda yang digelar selama satu hari di gedung LAM Batam tersebut di ikuti sebanyak 72 peserta, terdiri dari unsur LAM provinsi 2 orang, LAM kota Batam 10 orang dan LAM kecamatan 60 orang.
Musda tersebut beragendakan laporan pertanggungjawaban pengurus LAM Kota Batam priode 2011-2016, pemilihan ketua LAM Kota Batam 2017-2022 dan pengesahan program kerja yang berdasarkan tujuan LAM untuk melestarikan Adat istiadat Melayu, dan memberikan masukan kepada Pemda kota Batam terkait pembangunan fisik dan non fisik agar ada keselesaraan dengan unsur budaya Melayu. ***
Foto dan Narasi : Humas Pemko Batam