Categories: BATAM

GAMKI Kepri Kunjungi Rumah Doa Pospel Anugerah di Rempang Cate Batam

BATAM – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Kepri mengunjungi Rumah Doa Pospel Anugerah yang akan dibongkar di Ulo Buton, Rempang Cate, Galang, Batam. Kehadiran GAMKI di tempat rumah doa itu adalah sebagai kepedulian sesama umat dan mencari tahu informasi yang beredar adanya dugaan kelompok masyarakat yang meminta rumah doa itu dibongkar.

Wakil Sekretaris Bidang Politik Hukum dan Ham GAMKI Kepri, Asep Sinaga mengatakan, hal ini yang menjadi kekhawatiran semua pihak jemaat rumah doa, sebagaimana saat ini umat kristiani masih merayakan nataru sampai 2022, yang sudah seharusnya juga menjadi pengamanan pihak aparat.

“Saya sangat menyayangkan kejadian-kejadian seperti itu kembali terulang di Kepri, sangat miris rasanya disaat warga akan merayakan hari raya natal, hari besar umat kristiani yang sangat sakral tersebut terganggu, terlebih lagi warga disana sangat antusias menyambut hari natal ini seperti yang saya tanyakan kepada salah satu jemaat di gereja tersebut pada tanggal 26 desember 2021 langsung di lokasi gereja tersebut, harapan saya pemimpin Kota Batam dan pimpinan semua pemerintahan Provinsi sudah bisa melakukan tim investigasi beserta jajarannya dapat memberikan kebijakan, keputusan dan ketegasan serta aturan yang lebih baik dalam hal perijinan rumah ibadah dikota batam, karena saya rasa jika regulasi mengenai pendirian rumah ibadah tidak direvisi, peristiwa seperti itu akan terus berulang,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima SwaraKepri, Selasa (28/12/2021).

Kata dia, berdasarkan hasil penelusuran pihaknya dengan berdialog dengan jemaat setempat dan mencari kebenaran di media sosial yang beredar, adanya proses mediasi yang dilakukan pihak gereja dan kelompok masyarakat membuahkan hasil yang memberatkan pihak gereja, adapun hasil kesepakatan ini untuk tetap melanjutkan pembongkaran.

“Menurut keterangan jemaat gereja, keberadaan tempat mediasi yang harusnya aman di Kantor Polsek, menjadi tempat kerumuman kelompok masyarakat yang menjadikan hasil kesepakatan dari tekanan lingkungan saat itu yang sudah tidak kondusif,” bebernya.

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Eratani Raih Pendanaan Seri A Senilai 6,2 Juta USD, Dorong Masa Depan Revolusi Pertanian Indonesia

Di tengah menurunnya pendanaan startup secara signifikan di Indonesia, Eratani berhasil mengumpulkan pendanaan Seri A senilai 6,2…

4 menit ago

Bangkit dari Dementia, Edwin Anderson Kini Jadi Fullstack Developer Gaji Ratusan Dollar!

Edwin didiagnosis demensia saat masih muda. Kondisi itu membuatnya kesulitan berpikir jernih dan berkonsentrasi. Bukan…

44 menit ago

Pantai Jang Jadi Saksi, Bupati Lingga Rancang Masa Depan Ekonomi Daerah

LINGGA – Suasana pagi di Pantai Jang, Dabo Singkep, tampak lebih hangat dari biasanya. Bukan…

59 menit ago

Gelar Pelatihan POIPPU Online, Energy Academy wujudkan Industri Bersih dan Ramah Lingkungan

Sebagai upaya nyata dalam mendorong terciptanya industri yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, Energy Academy…

2 jam ago

Kedubes India dan Indoindians Siap Gelar ASEAN-India Spring Bazaar 2025 di Jakarta: Perayaan Budaya, Seni, dan Persahabatan Regional

Dalam semangat mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dan India, Kedutaan…

5 jam ago

10 Alasan Mengapa Harus Berbelanja Online Sepeda & Aksesoris di Rodalink

Berbelanja sepeda dan aksesoris secara online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, memilih…

6 jam ago

This website uses cookies.