BATAM – Khairul Azmi bin Sofyan Putih dan Muhammad Sulaiman, terdakwa kasus kepemilikan sabu seberat 7,35 gram hanya bisa tertunduk di kursi pesakitan setelah dituntut penjara selama 11 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rumondang Manurung di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (24/7).
“Menjatuhkan hukuman penjara kepada masing-masing terdakwa selama 11 tahun, denda sebesar 1 miliar rupiah dan apabila tidak dibayar akan diganti dengan kurungan selama 1 tahun,” kata Rumondang saat membacakan tuntutan.
Menurut JPU, kedua terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal 114 ayat (2) jo pasal 132 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dan pasal 112 ayat (2) jo pasal 132 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Usai mendengarkan tuntutan dari JPU, Ketua Majelis Hakim Agus Rusianto didampingi Hakim Anggota Muhammad Candra dan Redite Ika Septina menunda sidang hingga seminggu kedepan dengan agenda putusan.
Dalam dakwaan JPU disebutkan, awalnya kasus ini bermula ketika terdakwa Khairul meminta sabu kepada Muhammad Sulaiman dengan mengatakan “saya butuh buah” dan Muhammad Sulaiman menjawab “saya lihat dulu” kemudian Muhammad Sulaiman menelepon kembali dengan mengatakan “akan saya antar” dan mereka berdua bertemu untuk transaksi di dekat rumah makan di Simpang Dam Mukakuning.
Beberapa hari kemudian petugas kepolisian menangkap terdakwa di Fasum Perumahan Taman Marcelia, Batam Kota, dan setelah diinterogasi di lapangan terdakwa pun menunjukkan barang bukti sabu.
Namun terdakwa hanya bisa menunjukkan barang bukti sabu seberat 7,35 gram saja.
Kedua terdakwa ditangkap petugas kepolisian di dua tempat yang berbeda, terdakwa Khairul ditangkap saat berada di Fasum Perum Taman Marcelia, Batam Kota sementara terdakwa Muhammad Sulaiman ditangkap di Mall Top 100 Tembesi.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Rudiarjo Pangaribuan