Dengan mengandalkan daya saing lokasi-lokasi ini, GDS siap memimpin digitalisasi di seluruh wilayah SIJORI, serta memenuhi permintaan digital yang kian berkembang di era AI.
YB Senator Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Tengku Abdul Aziz, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Perindustrian Malaysi mengatakan, proyek pusat data seperti GDS Nusajaya Tech Park Data Center Campus sangat selaras dengan New Industrial Master Plan 2030 (NIMP2030) Malaysia.
Salah satu misi NIMP2030 adalah menciptakan sebuah bangsa yang menguasai dinamika digital. Selain memperkuat status Malaysia sebagai destinasi investasi terkemuka untuk pusat data, NIMP2030 juga menjadi landasan bagi UMKM untuk menangkap peluang digital, menciptakan lapangan pekerjaan dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dan berbasiskan pengetahuan.
“Setelah pangsa pasar pusat data Malaysia yang diperkirakan meningkat sekitar 16% (atau US$ 2,08 miliar) per tahun pada periode 2021-2026, Malaysia siap mewujudkan potensi tanpa batas yang ditawarkan transformasi digital. Tren ini akan menggerakkan rakyat dan pelaku usaha sekaligus memperkuat komitmen Malaysia terhadap inovasi digital, aspek keberlanjutan, dan pertumbuhan ekonomi pada masa mendatang.”terangnya.
“Setelah langkah yang diambil GDS, kami menyaksikan banyak raksasa teknologi yang berbondong-bondong menuju Nusajaya Tech Park. Hal ini membuktikan, daya saing geografis Johor menjadi magnet yang menarik minat perusahaan teknologi tersebut,” ujar YB Lee Ting Han, Committee Chairman, Investment, Trade and Consumer Affairs, Negara Bagian Johor.
Dia juga menambahkan, “Kami mengapresiasi kontribusi GDS terhadap ekonomi digital di Johor, serta niat GDS untuk bekerja sama menciptakan iklim usaha yang ramah bisnis. Kami menilai, kolaborasi tersebut akan terus menarik arus investasi, mendorong inovasi, serta menggerakkan pertumbuhan di wilayah tersebut.”
Datuk Wira Arham Abdul Rahman, Chief Executive Officer, Malaysian Investment Development Authority (MIDA), turut memuji peresmian Nusajaya Tech Park Data Center oleh GDS. Ia mengatakan MIDA gembira menyaksikan pencapaian penting yang menjadi lompatan besar menuju perkembangan Malaysia sebagai bangsa yang berada di posisi terdepan dalam era digital.
“Malaysia menjadi lokasi pusat data terbaik yang dipilih pemimpin industri seperti GDS. Komitmen GDS selaras dengan New Investment Policy kami yang membina pertumbuhan ekonomi, menciptakan kesempatan kerja dengan keahlian tinggi, serta menopang transformasi digital Malaysia. Proyek tersebut akan menghadirkan ekosistem menarik yang mendorong kolaborasi dan pengembangan solusi mutakhir.”
Menurut laporan Cushman & Wakefield, perusahaan dan pelanggan lokal semakin membutuhkan solusi pusat data modern. Hal ini terlihat dari pasar pusat data di Indonesia yang nilainya melesat dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai respons, GDS berkomitmen menarik pemain teknologi internasional dan membangun pusat inovasi digital di Indonesia. Pusat data hyperscale ini, terletak di Nongsa Digital Park, Batam, merupakan proyek kedua GDS di Asia Tenggara, serta diperkirakan selesai dan beroperasi pada 2024.
Dengan fasilitas terbaru ini, GDS siap memenuhi lonjakan permintaan atas layanan pusat data yang aman dan reliabel di Asia Tenggara./GDS