Pembongkaran Dinding Panjat tidak Sesuai Standar
BATAM – swarakepri.com : Kepala Dinas Tata Kota(Distako) Batam, Gintoyono Batong memilih bungkam dan tidak bersedia memberikan klarifikasi terkait pembongkaran dinding panjat artifical yang ada di Engku Putri saat perhelatan MTQ Nasional 2014 lalu.
Pejabat yang sudah bolak-balik diperiksa di Kejaksaan Negeri(Kejari) Batam terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lampu hias MTQ Nasional 2014 ini tidak bersedia menjawab konfirmasi swarakepri.com. Beberapa kali dihubungi lewat telepon dan SMS ke telepon gengamnya nomor 08583XXXXXX, Gintoyono tidak bersedia menjawab meskipun tersambung.
Diberitakan sebelumnya dinding panjat setinggi 18 meter yang dibangun menggunakan dana APBD Batam sebesar 1,3 miliar tersebut di bongkar atas instruksi Dinas Tata Kota Batam saat perhelatan MTQ Nasional 2014.
Proses pembongkaran dinding panjat tersebut dilakukan dengan ceroboh tanpa memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku dalam dunia olahraga panjat tebing. Parahnya lagi, pembongkaran juga tidak melibatkan konsultan dari praktisi panjat tebing yang ada.
Ironisnya bangkai dinding panjat tersebut hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya. Beberapa lokasi yang disebut-sebut menjadi lokasi penyimpanan aset Pemko Batam tersebut. Namun setelah ditelusuri dilapangan, keberadaan bangkai dinding panjat bernilai miliaran rupiah tersebut masih misterius. (red/AMOK)
Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…
PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…
REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…
Pada Pameran Keamanan Siber Pertahanan Internasional "CYDES 2025", perusahaan keamanan siber Qi An Xin untuk pertama…
"Enak ya, kalau nanti bisa pensiun muda dan tetap hidup nyaman dari hasil kontrakan." Kalimat…
This website uses cookies.