“Menurut saya pemerintah sangat terbantu, ya seharusnya seperti ini. Ini menurut saya sebuah langkah yang bagus, yang muncul karena ada blessing in disguise, warga dengan sukarela, dengan tulus membantu warga yang lain,” tambah Benny.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdissalam, menyebut pandemi ini merupakan momentum untuk mengingatkan kembali modal sosial yang dimiliki bangsa Indonesia, yakni gotong royong. Semangat gotong royong yang dimiliki saat masyarakat sama-sama merasakan kesulitan, harus dikuatkan dan terus ditumbuhkan dalam bentuk gerakan saling menolong antar warga.
“Momentum ini sebenarnya meretrospeksi, merecall kembali pikiran masyarakat bahwa kita pernah bersatu padu, bergotong royong, kita pernah merasakan situasi sulit bersama. Ketika kemudian sekarang situasinya menjadi sulit bersama, itu di-recall kembali oleh masyarakat, untuk bisa menolong sesamanya, untuk berbuat baik kepada sesamanya, yang sebenarnya itu adalah modal sosial masyarakat Indonesia,” paparnya.