Categories: Voice Of America

Gotong Royong, Modal Bangsa Tanggulangi Pandemi COVID-19

Sejumlah komunitas masyarakat di Surabaya melakukan gerakan sosial gotong royong saling bantu, khususnya bagi masyarakat terdampak COVID-19. Selain warga yang terdampak secara ekonomi, bantuan juga menyasar warga yang terinfeksi COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

SURABAYA – Sejumlah komunitas di Jawa Timur melakukan aksi sosial membantu pemulihan ekonomi warga yang terdampak COVID-19. Salah satu gerakan gotong royong ini diinisiasi oleh Gusdurian Peduli-Saling Jaga Surabaya.

Bersama warga masyarakat, para relawan ini menggalang dan mendistribusikan bantuan berupa sembako, makan siap santap, vitamin, buah-buahan, hingga minuman herbal. Ratusan paket setiap harinya dikirim ke rumah-rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman), karena berstatus positif COVID-19.

Koordinator Gusdurian Jawa Timur, Yuska Harimurti, mengatakan aksi gotong royong ini merupakan bentuk peran serta masyarakat membantu pemerintah mempercepat penanganan COVID-19.

Paket bingkisan “Gusdurian Peduli” untuk warga Surabaya yang menjalani Isoman (foto courtesy: Gusdurian Surabaya).

Selama Juli 2021, lebih dari 5.000 paket telah dikirimkan ke warga yang menjalani isolasi mandiri, serta kepada petugas penggali kubur korban COVID-19. Yuska mengatakan, paket makanan, vitamin, serta aneka bahan kebutuhan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang bersedia isolasi mandiri untuk memutus mata rantai penularan.

“Kita bisa memberikan apresiasi kepada orang-orang yang secara sadar dan mau, melakukan isolasi mandiri di rumah. Dan di satu sisi juga memberikan bantuan kepada mereka supaya tidak lagi terganggu dengan urusan makan dan lain-lain. Maka kemudian kita memutuskan, kita harus membantu memenuhi kebutuhan untuk warga yang menjalani isoman,” katanya.

Relawan menyiapkan paket makanan siap santap untuk warga Surabaya yang menjalani Isoman (courtesy: Gusdurian Surabaya).

Menurut Yuska, gerakan sosial Saling Jaga Surabaya ini merupakan nilai budaya bangsa Indonesia yang dimiliki sejak lama, karena mengajarkan kepada masyarakat untuk saling membantu satu sama lain, atau biasa disebut gotong royong. Pandemi ini kata Yuska, merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat untuk berperan aktif membantu pemerintah mengatasi dampak pandemi ini.

“Ketika semua orang itu sekarang berbicara, bahwa gotong royong itu adalah kunci, maka sekarang ini tiba saat yang tepat untuk bisa membuktikan itu, bahwa segala permasalahan yang ada sekarang itu harus diselesaikan secara gotong royong. Negara boleh mengambil kebijakan apa pun, tetapi sebagai warga negara juga bisa mengambil peran aktif di dalam mengambil peran-peran yang bisa membantu masyarakat sekitarnya. Contohnya tentang membantu (warga) isoman,” paparnya.

Page: 1 2 3 4

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

KAI Logistik Raih Penghargaan “Excellence in Integrated Rail-Based Logistics Solutions” di Bisnis Indonesia Logistics Awards (BILA) 2025

PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), kembali meraih…

2 jam ago

Adukan Soal Dugaan Pemalsuan SK, Kadin Batam Serahkan Bukti ke Polisi

BATAM - Pengurus Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Kota Batam menyerahkan berkas berisi bukti-bukti ke pihak…

3 jam ago

Langkah Kecil Anak Muda Menuju Finansial Aman di Masa Depan

Di tengah derasnya arus gaya hidup digital dan tren konsumtif, banyak anak muda kini mulai…

3 jam ago

KAI Divre III Palembang Salurkan CSR TW III, Fokus Pengembangan Prasarana Umum dan Pendidikan

Dalam rangka wujud nyata kepedulian sosial terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, PT Kereta Api…

3 jam ago

BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025, BRI Region 6/Jakarta 1 melaksanakan upacara bendera yang…

3 jam ago

Kinerja Metland Solid, Metland Cikarang dan Metland Cibitung Menjadi Andalan

PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mencatat Marketing sales hingga September 2025 tercatat sebesar Rp1,345 triliun…

3 jam ago

This website uses cookies.