Guru SMAN 14 Batam “Ogah” Penuhi Panggilan Wawako Batam

BATAM – swarakepri.com : Para guru yang ikut serta menuntut pencopotan Bungasia dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah SMPN 14 Batam enggan memenuhi panggilan Wakil Walikota Batam, Rudi,SE. Para guru yang menjadi korban pemutasian dari Dinas Pendidikan Batam mengaku sudah kecewa dan tidak percaya dengan sikap Wakil Walikota Batam yang tidak berpihak kepada siswa dan guru di SMAN 14 Batam.

Joko Santosa, salah satu Guru honorer SMAN 14 Batam yang dinonjamkan oleh Bungasia mengaku bahwa para guru enggan memenuhi panggilan Wakil Walikota Batam karena sampai saat ini tuntutan mereka tidak pernah ditanggapi dan bahkan terkesan membiarkan permasalahan di SMAN 14 Batam terus berlarut-larut.

“Dalam pertemuan tadi kami dianjurkan oleh anggota Dewan untuk menemui Wawako Batam, namun kami para guru sepakat untuk tidak menemui Wawako,” ujar Joko seusai mengikuti pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan Batam di ruang rapat Komisi I DPRD Batam, Kamis(26/9/2013).

Joko juga mengatakan bahwa para guru dan siswa hanya berharap kepada hearing ke-2 yang direncanakan pada minggu depan. ” Kami hanya tunggu hearing minggu depan, karena pada hearing tersebut seluruh pihak terkait akan dihadirkan,” jelasnya.

Sebelumnya Diah Wayhuningsih, Mantan Guru Sejarah yang dimutasi dari SMAN 14 Batam mengaku sudah siap dengan segala resiko dari aksi guru dan siswa yang menuntut pencopotan Bungasia dari jabatannya selaku Kepala Sekolah.

” Saya sudah siap segala resiko walupun dipecat dari PNS tetapi harus sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada,” ujar Diah kepada swarakepri disela-sela mengajar para siswa di teras gedung DPRD Batam, Kamis(26/9/2013).

Diah mengatakan para siswa dan guru terpaksa datang ke Dewan untuk belajar dan mengajar. “Kami bukan mau demo, di Sekolah itu seperti sarang penyamun pak, karena selalu diawasi Polisi dan Satpol PP,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Suswarni Harahap, Guru bahasa Perancis yang sudah menjadi PNS sejak tahun 2010. Ia mengaku siap dipecat sebagai PNS tapi harus sesuai dengan prosedur.

Sementara itu Wakil Walikota Batam, Rudi kepada awak media mengatakan bahwa tindakan para guru yang tidak memenuhi panggilannya adalah salah. Ia berjanji akan mengambil sikap tegas jika para guru tersebut tetap tidak memenuhi panggilannya.

Rudi juga menyebutkan bahwa akibat polemik yang sering terjadi dalam pengangkatan dan pemutasian Guru dan Kepala Sekolah, Wali Kota Batam telah mengambil alih wewenang Kepala Dinas Pendidikan dalam mengangkat kepala sekolah dan memutasi guru.

“Wali Kota mengambil alih pengangkatan kepala sekolah untuk menghindari konflik antara guru, kepala sekolah dan murid,” kata Rudi.(red)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

26 menit ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

7 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

7 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

7 jam ago

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

8 jam ago

BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, BRI-MI diganjar penghargaan yang diberikan oleh…

11 jam ago

This website uses cookies.