BATAM – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Hatanto Reksodipoetro mengatakan bahwa tujuan pembangunan dan pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk menghadapi potensi krisis ketersediaan air di Batam.
“IPAL ini tujuannya untuk menghadapi krisis air kedepannya dan sekarang kita harus memikirkan jauh kedepan seperti apa nantinya, kedepan sudah ada solusinya,” kata Hatanto usai menghadiri peletakan batu pertama IPAL di Bengkong Sadai, Kamis (13/4).
Dijelaskan bahwa pembangunan proyek IPAL ini juga merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah bagaimana supaya Batam tetap bertahan walaupun menghadapi potensi krisis air.
“Kenapa kita begitu konsen dengan ketersediaan air, ya saya pikir air ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat begitu juga kebutuhan industri di Batam nantinya,” jelasnya.
Hatanto mengatakan, hasil dari olahan IPAL ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai macam sesuai kebutuhan masyarakat Batam sehari-hari.
“Tapi kalau digunakan untuk air minum tentu harus kembali ke waduk untuk air baku, untuk mandi dan cuci piring misalnya saya kira masih cukup bersih,” ujarnya.
Menurutnya pembangunan IPAL untuk saat ini merupakan salah satu solusi tepat untuk mengadapi krisis kekurangan air.
“Intinya bagaimana kita bisa tetap bertahan menghadapi potensi kekurangan ketersediaan air ini, cara seperti inilah yang dapat kita lakukan, mungkin bila perlu 15 tahun lagi kita harus desalinasi air laut,” tutupnya.
Penulis : Roni Rumahorbo
Editor : Rudiarjo Pangaribuan