Categories: KEPRI

IAW Soroti Reklamasi di Karimun

KEPRI – Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus menyoroti adanya reklamasi yang diduga melibatkan PT. Karimun Marine Shipyard (KMS) di Kabupaten Karimun, provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Reklamasi serupa oleh perusahaan lain, juga terjadi di sejumlah kawasan pesisir, seperti di Tangerang, Bekasi, dan Jakarta. Bahkan kasus reklamasi itu begitu menghebohkan publik.

Menurut Iskandar, kasus ini bermula dari upaya Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pengerukan dan Reklamasi DPRD Karimun untuk menghentikan seluruh kegiatan pengerukan dan reklamasi yang berlangsung di daerah tersebut.

“Karimun saat ini belum memiliki payung hukum yang jelas terkait pelaksanaan pengerukan dan reklamasi,” kata Ketua Pansus, Ady Hermawan, pada Senin (18/4/2016) silam.

Menurut Iskandar, oleh karena itu, Pansus menyerukan penghentian sementara semua kegiatan reklamasi di wilayah itu hingga ada regulasi yang lebih jelas.

Meski ada seruan penghentian sementara, tidak ada tindakan tegas yang diambil oleh pihak berwenang hingga kini.

“Bahkan, dugaan pelanggaran hukum semakin mengemuka dengan adanya laporan yang diterima oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata Iskandar Senin 3 Febuari 2025.

PT. KMS, lanjut Iskandar Sitorus, diduga melakukan reklamasi seluas 150 hektar tanpa izin yang sah yang melanggar Undang-undang Cipta Kerja dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pengenaan Sanksi Administratif.

“Pada 28 Mei 2023, seorang warga melaporkan bahwa PT. KMS tidak memiliki izin yang diharuskan untuk pemanfaatan laut,” urainya.

Iskandar menjelaskan, meski laporan ini sudah disampaikan, hingga saat ini belum ada tindakan signifikan dari pihak yang berwenang.

“Bahkan diketahui bahwa inspeksi lapangan yang dilakukan oleh Polsus WP3K Pangkalan PSDKP Batam pada 18 Juli 2023 justru menemukan bahwa perusahaan tersebut telah melaksanakan reklamasi tanpa izin yang sah sejak 2011 hingga 2015,” paparnya.

Iskandar mengungkap, kasus ini mengundang pertanyaan serius tentang kinerja pengawasan oleh pihak berwenang.

“Seperti yang diungkapkan oleh beberapa pihak, tidak ada kontribusi yang jelas bagi daerah dari kegiatan reklamasi tersebut,” terangnya.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kriptopedia: Media Digital Baru yang Mengupas Dunia Kripto dan Blockchain untuk Indonesia

Dunia kripto dan blockchain terus berkembang pesat, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang merasa tertinggal…

1 jam ago

Uni-Charm Pet Indonesia Perkenalkan Produk Camilan dan Sanitasi Lewat Acara “Kiwi British Cat Fan Meowting”

Jakarta, 14 Juni 2025 – PT Uni-Charm Indonesia Tbk., (selanjutnya disebut “Unicharm”) melalui lini bisnisnya…

2 jam ago

Komunikasi Bukan Sekadar Bicara: Yayasan Pusaka Hadirkan Sesi Transformasi Komunikasi untuk Karyawan KAI

Yayasan Pusaka PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyelenggarakan sesi berbagi inspiratif bertajuk “Check Your Communication…

2 jam ago

Sang Skutik Legendaris Yamaha Mio Hadir Kembali Dengan Pilihan Warna Baru yang Kekinian dan Sporty

Jakarta – Perkembangan tren mobilitas dan gaya hidup di kalangan muda yang terus berubah tentu…

3 jam ago

Soft Opening Master Baker Indonesia: Sekolah Baking Profesional Baru di Surabaya Barat

Dunia kuliner terus berkembang dan kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang terampil di bidang…

7 jam ago

KAI Properti Bangun Kantor Depo Lokomotif Semarang Poncol yang Lebih Modern dan Representatif

KAI Properti, anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun…

8 jam ago

This website uses cookies.