Dalam pertemuan tersebut, IGCN bersama para mitra dan pemangku kepentingan membahas dan mengidentifikasi tantangan-tantangan Anti-Korupsi di Indonesia, memanfaatkan panduan Uniting Against Corruption: A Playbook on Anti-Corruption Collective Action[2] sebagai sumber daya global, dan memfasilitasi para pemangku kepentingan dalam Aksi Kolektif Anti-Korupsi.
Selain itu, hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat membangun roadmap dan langkah-langkah implementasi yang lebih komprehensif dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam pemberantasan korupsi dari seluruh dunia, antara lain Valerie Julliand, Resident Coordinator PBB di Indonesia, Ashley Ann Demming, Manager, Anti-Corruption dari UN Global Compact yang menyampaikan Aksi Kolektif dalam perspektif tingkat Regional dan Global, dan Jaqueline Oliveira, Anti Corruption Coordinator, Global Compact Network Brazil yang menjelaskan contoh penerapan Aksi Kolektif Anti-Korupsi yang dilakukan oleh Jaringan Lokal Brazil.
Sedangkan dari Indonesia, di samping Y.W. Junardy, President IGCN, pertemuan ini dibuka dengan sambutan dari Dr. Vivi Yulaswati, Staf Ahli Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, dihadiri oleh Pahala Nainggolan, Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring, KPK yang membahas mengenai Good Governance dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Erry Riyana Hardjapamekas, Chairman, Koalisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI) yang menyampaikan peran kepemimpinan dalam mempercepat implementasi gerakan anti-korupsi melalui Aksi Kolektif, dan terakhir Ahmad Khoirul Umam, Ph.D., Managing Director, Paramadina Public Policy Institute yang menyampaikan Anti-Korupsi di sektor sumber daya alam dari sisi perkembangan dan tantangannya. Pertemuan juga dihadiri oleh para pemimpin dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat dan akademisi.