Categories: Karimun

Indikasi Korupsi Proyek Jalan Sebele-Penarah Makin Terkuak

Anggaran Pekerjaan Tanah Diduga Diselewengkan

KARIMUN – swarakepri.com : Adanya dugaan korupsi pada proyek pembangunan jalan Sebele – Penarah senilai Rp 9,15 miliar di Kecamatan Belat, Karimun yang dikerjakan oleh PT Paku Bangun Jaya(PBJ) lambat laun semakin terkuak.

Selain soal tidak adanya ganti rugi atas lahan milik warga yang terkena dampak pelebaran jalan, indikasi penyelewengan anggaran juga terjadi dalam pengambilan tanah urug yang diambil secara gratis dari lahan warga oleh pihak kontraktor.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga setempat yang mengaku memiliki lahan yang terkena dampak pelebaran jalan, Jumat(17/10/2015) sore.

Ia menduga PT PBJ selaku kontraktor pelaksana mengambil tanah dari lahan warga secara gratis dengan melakukan pemotongan bukit dan penimbunan pembentukan badan jalan.

Padahal menurutnya dalam Rancangan Anggaran Biaya(RAB) untuk pekerjaan tanah pada proyek pembangunan jalan, ada dianggarkan biaya pembentukan badan jalan dari hasil galian dan pembersihan dan pengupasan lahan yang nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

“Aturannya tanah yang diambil harus dibeli kepada pemilik lahannya baru dilakukan penimbunan,” ujarnya sambil meminta namanya tidak dipublikasikan.

Ia juga mengaku belum pernah mendengar adanya pembayaran yang dilakukan pihak kontrakor kepada warga pemilik lahan yang ada.

“Kita duga ini ada oknum-oknum yang sengaja menyelewengkan anggaran,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Nasli Jefrey selaku Sekjen GM FKPPI. Ia mengaku pihaknya saat ini sedang mengumpulkan data dan informasi dari pemilik lahan karena diduga selain tidak ada ganti rugi lahan, Dinas PU Provinsi dan kontraktor ada bermain di tanah urug.

“Dalam RAB untuk penimbunan memakai tanah urug ada dianggarkan,” tegasnya.

Sementara itu Indratama dari pihak PT PBJ ketika dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui soal pembebasan lahan milik warga.

“Dalam kontrak tidak ada tertuang ganti rugi lahan,” ujarnya kepada swarakepri.com, Sabtu(17/10/2015) lewat telepon seluler.

Menurutnya selaku kontraktor, mereka hanya mengerjakan sesuai dengan kontrak yang ada. “Lahannya sudah ada saat kami mulai kerja,” jelasnya.

Ia mengaku saat ini pihaknya sedang mengerjakan pekerjaan pemotongan bukit dan pelebaran jalan sebele-penarah.

Ketika disinggung soal anggaran pemotongan bukit dan penimbunan badan jalan, ia berdalih pihaknya tidak ada urusan soal jual beli tanah.

“Kerjaan kami hanya potong bukit dan timbun. Kami tidak ada beli tanah,” pungkasnya.

Mufti, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan(PPTK) dari Dinas Pekerjaan Umum(PU) Provinsi Kepri saat berita ini diunggah belum berhasil dikonfirmasi. (red/bes/rd).

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Sidang Gugatan PTPN IV, Ahli Sebut Klaim Rp140 Miliar Terhadap Masyarakat Tidak Berdasar

RIAU - Sidang gugatan dan klaim PTPN IV regional III sebesar Rp140 Miliar terhadap Koperasi…

2 hari ago

Di Balik Yayasan Jumat Pagi, Ada Sosok Ir. Novrizal dan Relawan yang Tak Pernah Lelah

LINGGA – Dari langkah kecil yang dilakukan dengan tulus, sebuah gerakan sosial bernama Jumat Pagi…

3 hari ago

Umumkan Idul Fitri 31 Maret 2025, Ketua MUI Siak Hulu Juga Sampaikan Hal Penting ini

RIAU - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Siak Hulu H. Azmi Tamin Aminullah resmi…

3 hari ago

Kerugian Negara Kasus Korupsi Revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar Masih Dihitung

BATAM - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri, Kombes Silvestre Simamora mengatakan kerugian negara…

5 hari ago

PT. RBM Bangun Gedung Fakultas Kedokteran PTN Pertama di Kepri

KEPRI - PT. Rancang Bangun Mandiri (PT. RBM) resmi menjadi kontraktor pelaksana pembangunan Gedung Fakultas…

5 hari ago

WSBP Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 31,58% Sepanjang 2024

Jakarta, Maret 2025. PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan…

5 hari ago

This website uses cookies.