Indonesia Berhasil Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan

Indonesia Dinilai Perlu Pertahankan Misi Diplomatik di Afghanistan

Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib mengatakan Indonesia tetap perlu mempertahankan misi diplomatiknya di Afghanistan.

“Karena kita tidak tahu garis politik Taliban ke depan walalupun mereka bilang neo-Taliban dengan lebih menghargai demokrasi, wanita, dan sebagainya tetapi jejak mereka di belakang penuh dengan kekerasan dan perlindungan terhadap gerakan-gerakan teror,” kata Ridwan.

Ridwan menambahkan kalau tidak ada perwakilan resmi dari pemerintah Indonesia di Afghanistan maka pemerintah tidak bisa secara aktif mengawasi kemungkinan adanya warga Indonesia yang masuk ke Afghanistan, dan bergabung serta mengikuti pelatihan militer dengan gerakan-gerakan teror yang dilindungi oleh Taliban di masa depan.

Menurut Ridlwan sebaiknya Kementerian Luar Negeri mengakui pemerintahan Taliban dengan syarat-syarat tertentu, seperti kewajiban Taliban menjaga hak asasi manusia, menghormati hak-hak sipil, menghormati akses diplomatik, menghormati keamanan internasional di kawasan.

Dan apabila kedepannya Taliban melanggar syarat-syarat itu kata Ridlwan bisa saja Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Taliban.

Ridlwan juga mengatakan dalam waktu dekat ia tidak yakin kebangkitan Taliban ini akan meluas atau berdampak ke Indonesia.

Akan tetapi apabila di tahun mendatang Taliban kembali ke pola lamanya yaitu melindungi gerakan trans nasional (al-Qaida) maka itu kata Ridlwan akan menjadi ancaman yang luar biasa.

Bisa saja, lanjutnya, kelompok-kelompok yang selama ini ingin mendirikan negara Islam di Indonesia kemudian “berguru” ke Taliban.

Terkait pernyataan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Afganistan yang menyebut bahwa Taliban adalah boneka Amerika, Ridlwan menilai hal itu menunjukan keputusasaan kelompok ISIS di Afganistan.

Data terbaru tambahnya memang terlihat Taliban menyingkirkan ISIS tapi memberi ruang kepada al-Qaida, misalnya dengan memberi kesempatan kepada Haqqani, tokoh senior al-Qaida kembali ke Kabul./Voice Of America

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BEI, Catat Perusahaan Baru Terbanyak di ASEAN

Jakarta - Sebagai tempat berlangsungnya transaksi perdagangan efek di pasar modal, Bursa Efek Indonesia (BEI)…

2 hari ago

BP Batam Dukung Sinergi Pengelolaan dan Penataan Kewenangan Kepelabuhanan di KPBPB Batam

BATAM - Batam, 19 September 2024 – Dalam rangka mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan…

2 hari ago

AFJ Gelar Festival Mini Suarakan Kesejahteraan Ayam Petelur

YOGYAKARTA - Animal Friends Jogja (AFJ) kembali menghadirkan AFJ F.A.I.R #2 (Farmed Animals Initiative Response)…

2 hari ago

NextHub Global Summit 2024: Kolaborasi Kemenkominfo dan Nexticorn Foundation Dorong Ekosistem Startup Nasional

Kementerian Kominfo dan Nexticorn Foundation akan menyelenggarakan NextHub Global Summit 2024 di Bali, 23-25 September,…

2 hari ago

Direktur PT Inti Hosmed jadi Tersangka Kasus Penipuan Rp9,6 Miliar

SLEMAN - Kepolisian Resor Kota(Polresta) Sleman, Yogyakarta menetapkan Direktur PT Inti Hosmed selaku pengembang kawasan…

2 hari ago

Myaku-Myaku Maskot Resmi World Expo 2025 Osaka Tampil Perdana di Jakarta

Myaku-Myaku, maskot resmi World Expo 2025 Osaka, memulai debutnya di Indonesia dalam acara Jak-Japan Matsuri…

2 hari ago

This website uses cookies.