JAKARTA – Badan Pangan Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) resmi memilih Indonesia sebagai anggota Dewan FAO periode 2021-2024. Pemilihan ini dilakukan saat konferensi Badan Pangan Dunia ke-42 yang di gelar secara daring di Roma, Italia, 14-18 Juni 2021.
Ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai anggota Dewan FAO yang keenam kali sejak bergabung pada tahun 1948. Secara berurutan, Indonesia menjabat sebagai anggota Dewan FAO pada periode 1955-1964, 1967-2000, 2003-2014, 2015-2018, dan 2020-2021.
“Penunjukan sebagai anggota dewan ini, kami nilai sebagai kepercayaan yang luar biasa,” terang Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Senin (21/6/2021).
Indonesia sendiri terpilih menjadi wakil kelompok regional Asia bersama lima negara Asia lainnya, yaitu Bangladesh, China, Jepang, Filipina, dan Korea Selatan.
Menurut Syahrul, selain menjadi kado istimewa di Hari Krida Pertanian (HKP), kepercayaan FAO menjadikan Indonesia sebagai anggota Dewan ini didasari oleh pertumbuhan pertanian di Indonesia tumbuh luar biasa.
Selain itu, pertanian di Indonesia dinilai telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif.
“Pertanian kita dinilai tumbuh luar biasa oleh FAO dalam beberapa waktu terakhir. Sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif,” ungkapnya.
Ia mengatakan, program pembangunan sektor pertanian di bawah arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus membuahkan hasil positif terhadap pemulihan ekonomi.
Mentan melanjutkan, motor di sektor pertanian yang mampu menggerakkan perekonomian nasional dilandasi kearifan lokal masyarakat Indonesia. Yaitu gotong royong dan saling bekerja sama.
“Dua hal tersebut bentuk kearifan lokal yang harus dilestarikan, dikembangkan, serta diwariskan kepada generasi selanjutnya,” tutur Syahrul.
Ia berharap, program pertanian Indonesia mampu mewarnai kebijakan pertanian dunia, menginspirasi bagi negara lain, dan berperan dalam menyediakan pangan masyarakat dunia.
Syahrul pun mengajak seluruh komponen pelaku pertanian agar berupaya sekuat tenaga untuk bekerja keras memberikan darma baktinya untuk Indonesia.
Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) FAO Dr Qu Dongyu menyampaikan tentang berbagai perkembangan dan pembangunan sektor pertanian di Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19.
“Kami apresiasi karena pertanian di Indonesia tumbuh secara pesat,” kata Qu Dongyu.
Menurutnya, sektor pertanian Indonesia mampu menjaga ketahanan pangan dan gizi serta berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan.
Untuk itu perwakilan Indonesia di Dewan FAO menjadi penting dalam menguatkan Badan Eksekutif FAO guna merumuskan dan menentukan strategi, kebijakan, dan anggaran organisasi. Terutama dalam mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan di bidang pertanian, khususnya di masa pandemi.
Qu Dongyu menambahkan bahwa kerangka kerja strategis FAO saat ini berfokus pada four betters. Yaitu better production, better nutrition, better environment, dan better life.
“Sekali lagi, kami percaya bahwa kiprah Indonesia dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, nutrisi, dan pembangunan pertanian berkelanjutan sudah berjalan dengan baik.”/Red/DN