BATAM – Tingginya daya serap pekerja di sektor industri Garmen di kota Batam ternyata jadi perhatian serius pengurus Serikat Pekerja Seluruh Indonesia(SPSI) untuk mempersiapkan skill para pekerja yang ada.
Selama setahun terakhir, SPSI Kota Batam telah melatih ratusan orang secara gratis dan telah disalurkan bekerja di tiga industri garmen besar yang ada di Kota Batam.
Hebatnya lagi, seluruh peserta yang ikut pelatihan kerja di SPSI Batam ini tanpa mendapatkan bantuan dari Pemerintah dan seratus persen peserta pelatihan dipastikan diterima bekerja.
Ketua DPC NIBA SPSI Kota Batam, Setia Putra Tarigan mengaku telah menjalankan program pelatihan ini sejak setahun lalu tanpa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Batam.
“Saat ini setidaknya ada 20 – 25 orang setiap minggu yang dilatih dan siap untuk di tempatkan bekerja. Target kami kedepan bisa meningkat menjadi 50 – 70 orang per minggu yang lulus pelatihan,” ujar Tarigan kepada AMOK Group, Jumat(11/3/2016).
Menurut Tarigan ada tiga hal mendasar yang menjadi prioritas utama dalam mempersiapkan skill pekerja di sektor garmen agar bisa bersaing.
“Selain mengajarkan ketrampilan atau skill, pelatihan juga membekali calon pekerja dengan pembinaan karakter dan etos kerja. Sehingga pekerja dan penguasaha bisa saling bersinergi,”jelasnya.
Ia juga menegaskan saat ini bukan jamannya lagi pekerja hanya menuntut UMK dan KHL semata, tapi lebih kepada pengembangan kepribadian dan ketrampilan.
“Hanya menuntut UMK dan KHL sudah bukan zamannya lagi sekarang. Sekarang yang lebih utama adalah peningkatan potensi pekerja,” terangnya.
Saat ini kata Tarigan, ada 3 perusahaan yang menjadi rekanan SPSI untuk menyalurkan tenaga skill yang telah mengikuti pelatihan yakni PT Ghim Li, PT Batam Bersatu Apparel(BBA) dan Bintan Bersatu Apparel.
(red/dro/jef)
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
