Presiden Joko Widodo sudah mulai memanggil beberapa calon menteri sejak Senin (21/10/2019) kemarin. Calon-calon menteri yang datang ke istana kompak mengenakan kemeja putih. Apakah ada makna psikologis di balik pilihan warna tersebut?
Psikolog politik dan pakar personal branding, Dewi Haroen, mengatakan bahwa warna memang bisa mempengaruhi mood atau perasaan hati seseorang. Sehingga, hal ini dapat memunculkan makna tertentu.
Menurut Dewi, poses warna memunculkan makna tertentu yaitu dari fisiologis tangkapan indera yang kemudian berlanjut ke sensasi rasa di memori manusia. Hasilnya, warna tertentu bisa memberikan kesan tertentu pula.
“Orang selama ini merasa warna putih adalah sesuatu yang sakral, mulia, dan bersih. Sehingga tidak heran jika banyak digunakan dalam kegiatan yang serius, termasuk juga pemanggilan para calon menteri,” katanya saat dilansir dari detik.com, Selasa (22/10/2019).
Dewi juga menambahkan, baju putih yang dikenakan para calon menteri dapat memberi kesan wibawa dan siap kembali bekerja dengan hati yang ikhlas dan semangat baru. Tidak hanya itu, warna putih juga dapat memberi makna persamaan dan persatuan. Maknanya, semua menteri seragam meski berbeda kompetensi, usia, dan latar belakang.
Dikutip dari Very Well Mind, warna putih juga memiliki beberapa makna positif. Seperti kebersihan, kesegaran, kesederhanaan, dan awal yang baru.
Artikel ini disadur dari https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-4755403/makna-psikologis-di-balik-kemeja-putih-para-calon-menteri-jokowi?tag_from=wpm_featuredArtikel_23