Pukulan Bertubi bagi Polri
Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Alhabsyie mengatakan penangkapan Irjen Teddy Minahasa merupakan pukulan telak untuk institusi Polri. Setelah kasus Ferdy Sambo, kasus narkoba ini akan semakin mengikis kepercayaan publik terhadap insistusi Polri.
Menurutnya presiden harus mengambil langkah serius untuk membersihkan institusi Polri dari para personel yang melakukan pelanggaran. Presiden, tambahnya, juga perlu memformulasikan ulang reformasi Polri dan perlu ada pengawalan secara langsung dalam upaya menumbuhkan kepercayaan publik dan dunia internasional atas due proces of law di Indonesia.
Nadia Rahmawati (29 tahun) yang merupakan seorang karyawati swasta di Jakarta mengaku heran mengapa polisi yang seharusnya menjadi penegak hukum dan menjadi contoh baik bagi masyarakat justru malah melanggar. Menurutnya sejak kasus Ferdy Sambo yang begitu menyita perhatian masyarakat mencuat, dia justru menilai polisi itu sangat arogan.
“Memang sudah tidak percaya sejak kasus Ferdy Sambo. Mestinya kan polisi menjadi contoh yang baik buat masyarakat tapi justru dia (polisi) yang jadi pelakunya. Ironis banget, tambah lagi ini terlibat narkoba,” kata Nadia.
Mardiono (45 tahun), warga Bekasi menilai institusi polisi harus segera melakukan perbaikan. Kasus-kasus yang belakangan terjadi mulai dari Ferdy Sambo, Kanjuruhan dan narkoba memang mengikis kepercayaan masyarakat.
“Sangat mengikis kepercayaan masyarakat memang kasus-kasus itu, bingung aparat kok gitu,” ungkap Mardiono./VOA