BATAM – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi di Batam Penanaman Modal Asing (PMA) dan (Penanaman Modal Dalam Negeri) PMDN di Batam sepanjang Januari-Juni 2022 atau semester I tahun 2022 yang mencapai Rp 6,175 triliun dengan 1.529 proyek.
Secara komulatif realisasi investasi Semester I PMA sebesar 82,86 persen yang mencapai Rp 5,116 triliun dengan 696 proyek dan PMDN sebesar 17,14 persen dengan nilai 1,058 triliun dengan 833 proyek dari realisasi investasi di Batam.
Lebih rinci, realisasi investasi sepanjang periode April-Juni atau kuartal II 2022 untuk PMA mencapai Rp 1,650 triliun dari 285 proyek dan PMDN sebesar Rp 448,580 miliar dari 361 proyek, sementara periode Januari-Maret atau kuartal I 2022 PMA sebesar Rp 3,466 triliun dari 411 proyek sedangkan PMDN sebesar Rp 609,806 miliar dari 472 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi semester I PMA di Kepri mencapai 6,462 triliun. Angka realiasasi tersebut hanya menempatkan posisi Kepri berada di peringkat 14 dari 34 provinsi Indonesia.
Dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase terbesar dengan 79,16 persen dari realisasi investasi PMA di Kepri.
Meski Kepri mengalami penurunan peringkat, Batam yang berada di wilayah Kepri tetap optimis untuk terus meningkatkan investasi asing.
Optimisme ini sejalan dengan upaya BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi untuk terus mendorong peningkatan investasi.